Stasiun Luar Angkasa Internasional. Kredit: NASA |
Saat ini, diketahui hanya dua frekuensi yang mampu mentransmisikan data dari Bumi ke luar angkasa yang berhasil menembus atmosfer: frekuensi radio, dan frekuensi cahaya tampak yang saat ini NASA sedang kembangkan.
Modem komunikasi revolusioner ini diklaim akan menjadi yang pertama dalam sistem komunikasi luar angkasa yang bisa menampilkan citra secara langsung karena terintegrasi dengan Photonics, begitulah menurut laporan di newsletter khusus yang dirilis Goddard Space Flight Centre.
Perangkan komunikasi baru ini bisa membuat komunikasi dua arah dengan kecepatan data 10 sampai 100 kali lebih cepat dari komunikasi radio, dan teknologi ini suatu hari nanti bisa digunakan untuk menyediakan koneksi supercepat dari Bumi ke Mars ketika NASA berhasil mendaratkan manusia pertama di sana.
Percobaan pertama alat komunikasi ini telah dilakukan pada tahun 2013. Pada saat percobaan itu, NASA berhasil mencapai kecepatan unduh 622 Mbps per detik. Tapi itu adalah uji coba pertama dari sebuah teknologi eksperimental, sedangkan sistem komunikasi ini kini telah diperbarui dan akan menjadi sistem operasional yang berkelanjutan untuk komunikasi pesawat luar angkasa.
Teknologi komunikasi terbaru ini disebut Integrated LCRD Low-Earth Orbit User Modem and Amplifier, yang bisa menghasilkan kecepatan hingga satu gigabit per detik, atau sekitar 40 kali lebih cepat dari rata-rata kecepatan internet di Inggris, dan sekitar 1000 kali lebih cepat dari rata-rata kecepatan internet di Indonesia.
Pengembang sistem komunikasi ini, Mike Krainak, mengatakan, "Kami telah mengembangkan sistem ini untuk waktu yang lama. Teknologi ini akan menyederhanakan sistem komunikasi kami. Ini akan mengurangi ukuran dan konsumsi perangkat optik, serta meningkatkan kehandalan, plus biaya yang lebih murah."