Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

NASA Umumkan Temuan Baru dari Pluto

Anggota tim sains New Horizons baru saja mengumumkan temuan terbaru dari terbang lintas Pluto di pertemuan American Geophysical Union (AGU) pada 14-18 Desember 2015 di San Francisco. Di antaranya adalah data geologi dan komposisi Pluto, serta rincian baru tentang kabut tak terduga di atmosfer Pluto dan interaksinya dengan angin surya.
Cthulhu Regio. Kredit: NASA/SwRI/JHUAPL
Info Astronomy - Lima bulan setelah wahana antariksa New Horizons milik NASA berhasil terbang lintas dekat melewati Pluto untuk mengambil citra dan data dari planet katai es ini, ilmu pengetahuan tentang sistem Pluto dan satelit-satelitnya yang jauh dari Matahari ini terus terungkap.

Anggota tim sains New Horizons baru saja mengumumkan temuan terbaru dari terbang lintas Pluto di pertemuan American Geophysical Union (AGU) pada 14-18 Desember 2015 di San Francisco. Di antaranya adalah data geologi dan komposisi Pluto, serta rincian baru tentang kabut tak terduga di atmosfer Pluto dan interaksinya dengan angin surya.

"Kami memang setengah jalan dalam meneliti Pluto melalui transmisi data tentang sistem Pluto ke Bumi, namun berbagai hasil penelitian ilmiah baru sudah muncul," kata New Horizons Principal Investigator Alan Stern dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado.

Aktivitas geologi ditemukan pada masa lalu di permukaan glasial Pluto, termasuk adanya banyak lembah yang terkikis. "Pluto sangat melebihi ekspektasi kita dalam pengetahuan tentang keragaman bentang alam dan proses-proses geologinya," kata Alan Howard dari University of Virginia, Charlottesville, kolaborator ilmiah dengan tim Geologi, Geofisika dan tim Pencitraan New Horizons.

Pada permukaan Pluto juga ditemukan adanya lapisan mendalam yang padat nitrogen dan es volatil, terutama di wilayah berbentuk "hati" di permukaan Pluto, wilayah seluas 1.000 kilometer yang secara tidak resmi bernama Sputnik Planum.

Model numerik terbaru yang meneliti termal dalam lapisan es ini tidak hanya menjelaskan berbagai fitur es poligonal terlihat di permukaan Sputnik Planum, tetapi menunjukkan lapisan ini mungkin sangat dalam atau tebal sampai beberapa kilometer.

Dalam beberapa bulan terakhir, New Horizons juga telah mengirimkan kembali banyak data warna dan citra dari kabut di atmosfer yang luar biasa yang mengelilingi Pluto. Kabut tersebut diketahui berada pada ketinggian ratusan kilometer di atas permukaan Pluto. Selain meneliti sifat optik, tim sains sedang memeriksa beberapa pertanyaan penting tentang kabut ini seperti: dari mana ia berasal, mengapa membentuk lapisan, dan bagaimana kabut ini sangat bervariasi secara spasial di sekitar Pluto.

"Dari hampir seluruh fitur yang kami teliti di Pluto, kabut mungkin yang paling rumit, lebih rumit dari yang kita duga," kata Andy Cheng, asisten investigasi New Horizons bersama dengan Johns Hopkins University of Applied Physics Laboratory, di Maryland. "Tapi dengan data New Horizons di tangan, kami berharap untuk memiliki pemahaman yang lebih baik."

New Horizons juga menemukan sesuatu di permukaan satelit alami terbesar milik Pluto, Charon. Para ilmuwan yang memelajari pengamatan spektral inframerah dari Charon lewat instrumen LEISA pada badan New Horizons menemukan bukti bahwa penyerapan amonia (NH3) terjadi pada tingkat yang rendah di sebagian besar permukaan Charon.

Salah satu dari penyerapan amonia pada permukaan Charon secara tidak resmi dinamakan Kawah Organa, yang telah tercatat sebagai wilayah di Charon sangat kaya dengan amonia. Namun, belum diketahui apa yang menyebabkan banyaknya amonia di Charon, para ilmuwan berpikir bahwa amonia ini berasal dari interior atau suatu sumber eksternal.

New Horizons ilmuwan juga menyajikan temuan tentang bagaimana Pluto dan bulan-bulannya berinteraksi dengan angin matahari, aliran konstan partikel dan plasma yang mengalir dari Matahari bergerak pada kecepatan 1,4 juta kilometer per jam di Pluto.

Kencangan aliran angin surya di Pluto menyediakan sumber atom netral yang dapat bertukar elektron dengan atom angin surya bermuatan positif oksigen, karbon, dan nitrogen. Pengamatan dari satelit pengorbit Bumi, Chandra X-ray Observatory, membantu menentukan tingkat di mana atmosfer Pluto sedang hilang ke angkasa.

Saat ini, wahana antariksa New Horizons sedang bergerak menjauhi Pluto pada kecepatan 52.000 kilometer per jam, dan telah berada pada jarak 185 juta kilometer di luar Pluto serta pada jarak 5,2 miliar kilometer dari Bumi. Semua sistem wahana antariksa ini dinyatakan sehat dan beroperasi secara normal.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.