Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Bintang Tertua yang Diketahui di Alam Semesta Berusia Lebih Tua dari Alam Semesta

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan tahun 2013 di The Astrophysical Journal, peneliti menentukan usia bintang HD 140283 (berkode nama Methuselah) berusia sekitar 14.460.000.000 tahun. Menurut NASA, ini membuat sedikit dilema dengan usia alam semesta itu sendiri yang diperkirakan sekitar 13,8 miliar tahun, yang berarti bahwa Methuselah, secara teori, menjadi lebih tua dari alam semesta.
Methuselah, bintang tertua di alam semesta. Kredit: Caltech/DDS/STScl/AURA/NASA
Info Astronomy - Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan tahun 2013 di The Astrophysical Journal, peneliti menentukan usia bintang HD 140283 (berkode nama Methuselah) berusia sekitar 14.460.000.000 tahun. Menurut NASA, ini membuat sedikit dilema dengan usia alam semesta itu sendiri yang diperkirakan sekitar 13,8 miliar tahun, yang berarti bahwa Methuselah, secara teori, menjadi lebih tua dari alam semesta.

Penelitian lebih jauh oleh para astronom justru makin memperumit. Bintang-bintang pertama yang tercipta di alam semesta, yang dikenal sebagai bintang Populasi III, diperkirakan terbentuk ratusan juta tahun setelah Big Bang. Sedangkan Methuselah adalah bintang Pepolasi II (yang artinya terbentuk dari elemen berat yang berasal sisa awan gas supernova Populasi III), dan juga rantai peristiwa pembentukan ini menjadi seperti:

1. Big Bang;
2. Tunggu beberapa ratus juta tahun agar materi terkumpul;
3. Bintang Populasi III lahir;
4. Setelah beberapa juta tahun, bintang Populasi III menjadi supernova;
5. Gas dari supernova mendingin selama puluhan juta tahun;
6. Bintang Populasi II, seperti HD 140283, lahir.

Kesimpulannya, usia yang diperkirakan untuk usia bintang Methuselah dan usia yang diperkirakan untuk usia alam semesta tidak cocok. Dan agar hukum fisika tetap konsisten, salah satu dari perhitungan ini perlu salah, dan salah satunya dinyatakan benar.

Apa yang Salah Sebenarnya?
Methuselah adalah salah satu bintang yang berjarak tidak terlalu jauh dari Bumi (sekitar 190 tahun cahaya) sehingga memudahkan perhitungannya, ditambah klaim astronom terkenal Howard Bond, "Ini adalah yang bintang terbaik di langit untuk dihitung usianya secara presisi berdasarkan kedekatan jarak dan kecerahannya."

Bintang Methuselah bisa setua 14,46 miliar tahun yang pada pandangan pertama akan terlihat lebih tua dibandingkan alam semesta yang menurut perhitungan berusia sekitar 13,8 miliar tahun, membuatnya jadi dilema. "Mungkin kosmologinya salah, fisika perbintangannya salah, atau jarak bintangnya salah. Jadi kami memerbaiki jaraknya," kata Bond.

Tim Bond memperhitungkan usia bintang dengan menerapkan teori kontemporer tentang tingkat kecepatan bintang terbakar, kelimpahan senyawa kimia, dan struktur internal.

Gagasan barunya, sisa helium membaur ke dalam inti sehingga bintang punya lebih sedikit hidrogen untuk pembakaran melalui fusi inti. Artinya bintang menggunakan bahan bakar lebih cepat dan itu berhubungan dengan usia yang lebih rendah.

Bintang itu juga punya rasio oksigen-besi lebih tinggi dari perkiraan, dan ini menurunkan usianya. Bond berpikir, selanjutnya pengukuran oksigen bisa mengurangi usia bintang karena bintang terbentuk setelah alam semesta berlimpah oksigen. "Masukkan semua bahan itu dan Anda mendapat usia 14,5 miliar tahun, dengan sisa ketidakpastian yang membuat usia bintang sesuai dengan usia alam semesta," tutur Bond.

Bintang Methusela sudah diketahui lebih dari seabad lalu karena gerakan cepatnya melintasi langit. Bintang ini berada pada tahap sangat awal perkembangan menjadi raksasa merah, dan bisa dilihat dengan teropong sebagai obyek dengan skala besar ke tujuh dalam konstelasi Libra.

Bintang Methuselah sudah melihat banyak perubahan dalam hidupnya yang panjang. Bintang ini diperkirakan lahir dalam galaksi purba kerdil. Gravitasi membuat galaksi kerdil itu tercabik dan terhisap oleh kemunculan Bima Sakti lebih dari 12 miliar tahun silam.

Referensi:
- HD 140283: A Star in the Solar Neighborhood that Formed Shortly After the Big Bang. Howard E. Bond dalam The Astrophysical Journal, 2013. http://arxiv.org/pdf/1302.3180v1.pdf
Hubble Finds Birth Certificate of Oldest Known Star. NASA, Space Telescope Science Institute, 2013. http://www.nasa.gov/mission_pages/hubble/science/hd140283.html
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.