Saran pencarian

Wahana Antariksa Rosetta Berhasil Memetakan Gas di Komet 67P untuk Pertama Kali

Sebuah tim ilmuwan dari Universitas Maryland telah berhasil memetakan emisi gas dari komet 67P/Churyumov-Gerasimenko dalam jarak dekat untuk pertama kalinya. Menggunakan kamera utama wahana antariksa Rosetta yang bernama Optical, Spectroscopic and Infrared Remote Imaging System (OSIRIS), tim ilmuwan ini juga mempelajari beberapa proses mengejutkan yang terjadi di dekat komet.
Emisi gas dari komet 67P. Hidrasil (biru), oksigen (oranye) dan sianida (hijau). Kredit: Rosetta, ESA
Info Astronomy - Sebuah tim ilmuwan dari Universitas Maryland telah berhasil memetakan emisi gas dari komet 67P/Churyumov-Gerasimenko dalam jarak dekat untuk pertama kalinya. Menggunakan kamera utama wahana antariksa Rosetta yang bernama Optical, Spectroscopic and Infrared Remote Imaging System (OSIRIS), tim ilmuwan ini juga mempelajari beberapa proses mengejutkan yang terjadi di dekat komet.

"Komet ini sangat rumit, lebih dari yang Anda bisa bayangkan, tapi kami akhirnya berhasil menelitinya dan kami menyajikan hasil penelitian pertama itu pada pertemuan Division of Planetary Science di Washington DC pekan lalu," kata penulis utama studi Dennis Bodewits dari Universitas Maryland seperti dilansir dari IFLScience.com.

Secara khusus, tim ilmuwan ini melihat cahaya dari atom oksigen, molekul sianida dan hidroksil tepat di atas permukaan komet. Dalam kebanyakan komet, ini adalah bagian dari molekul air, sementara hidrogen sianida terpecah oleh radiasi ultraviolet dari Matahari. Pada komet 67P, tingkat emisi ternyata lebih tinggi dari komet-komet pada umumnya.

Tim ilmuwan ini memiliki dua penjelasan. Salah satunya adalah bahwa ada sumber lain pada tubuh komet yang memproduksi atom dan molekul tersebut, mungkin CO2 atau molekul oksigen yang belum ditemukan. Atau mungkin ada proses kimia yang tidak diketahui yang menyebabkan kelebihan emisi.

Namun saat ini, jawabannya tampaknya berasal dari angin Matahari yang menghancurkan molekul di inti komet (koma) 1.000 kali lebih cepat dari perkiraan para ilmuwan, sehingga menghasilkan tingkat emisi yang lebih tinggi.

Pada atmosfer komet 67P, molekul air terpecah menjadi molekul hidrogen dan atom oksigen, yang tetap dalam keadaan tereksitasi dan memancarkan foton, yang dapat dilacak untuk mengidentifikasi lokasi air. Hidrogen sianida, sementara itu, terpecah menjadi hidrogen dan sianida.

Tanda adanya gas sianida cukup mengejutkan, karena pengamatan berbasis darat di Bumi menunjukkan bahwa sianida terlepas ribuan kilometer dari komet dan kemudian mencerminkan sinar matahari, yang dikenal sebagai fluoresensi.

Jarak orbit wahana antariksa Rosetta milik European Space Agency (ESA) dalam waktu dekat direncanakan bakal dibuat lebih dekat dengan komet 67P, sehingga tim ilmuwan ini akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk mempelajari emisi gas yang terjadi di permukaan dan di koma.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.