Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Film 'Interstellar' Menggambarkan Lubang Hitam yang Sesungguhnya

Film fiksi ilmiah 'Interstellar' karya Christopher Nolan adalah film pertama yang menggambarkan seperti apa sebuah black hole (lubang hitam) yang sebenarnya terlihat oleh manusia jika berada di dekatnya.
Gargantua. Kredit: Paramount Pictures
Info Astronomy - Film fiksi ilmiah 'Interstellar' karya Christopher Nolan adalah film pertama yang menggambarkan seperti apa sebuah black hole (lubang hitam) yang sebenarnya terlihat oleh manusia jika berada di dekatnya.

Dalam studi baru yang diterbitkan pada jurnal Classical and Quantum Gravity telah menjelaskan bagaimana para pembuat film 'Interstellar' berhasil memvisualisasikan lubang hitam secara realistis.

Fisikawan Kip Thorne dari California Institute of Technology adalah orang yang menggambarkan kode komputer yang inovatif untuk menciptakan gambar dari lubang cacing, lubang hitam, dan benda-benda langit lainnya pada 'Interstellar'.

Selain itu, dengan menggunakan kode, mereka menemukan bahwa ketika kamera berada dekat dengan lubang hitam yang berputar cepat, caustic (permukaan yang tidak biasa dalam antariksa) membuat puluhan gambar bintang individu dan bidang datar dari galaksi di mana lubang hitam berada.

Ini menandai pertama kalinya efek caustic dekat lubang hitam telah disimulasikan.

Thorne dan rekan-rekannya menyatakan bahwa tidak akan mungkin menciptakan efek visual seperti lubang hitam yang realistis tanpa kode komputer. Menggunakan kode, para peneliti mengatakan bahwa mereka memetakan jalur jutaan balok cahaya yang melengkung melalui ruang.

Mengenal Lubang Hitam
Lubang hitam adalah bagian dari Ruang Waktu yang merupakan gravitasi paling kuat, bahkan cahaya tidak bisa kabur. Teori Relativitas Umum memprediksi bahwa butuh massa besar untuk menciptakan sebuah Lubang Hitam yang berada di Ruang Waktu.

Di sekitar Lubang Hitam ada permukaan yang di sebut Event Horizon. Lubang ini disebut "hitam" karena menyerap apapun yang berada disekitarnya dan tidak dapat kembali lagi, bahkan cahaya. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.

Teori Medan Quantum dalam Ruang-waktu melengkung memprediksi bahwa Event Horizon memancarkan radiasi disekitarnya dengan suhu yang terbatas. Suhu ini berbanding terbalik dengan massa Lubang hitam, sehingga sulit untuk diamati Lubang hitam bermassa bintang atau lebih.

Lubang Hitam tercipta ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri. Banyak obyek (termasuk Matahari dan Bumi) tidak akan pernah menjadi lubang hitam. Tekanan gravitasi pada Matahari dan Bumi tidak mencukupi untuk melampaui kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa sangat besar, tekanan gravitasilah yang menang.

Lubang Hitam di Layar Lebar
Yang cukup menarik, lubang hitam pada awalnya seharusnya dikelilingi oleh bidang yang luas dari bintang-bintang jauh dan nebula, bukan permukaan akresi.

"Untuk menghilangkan kedap-kedip bintang dan menghasilkan gambar halus yang realistis untuk film, kami mengubah kode dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya," jelas asisten penulis Oliver James, kepala ilmuwan di Double Negative. "Alih-alih menelusuri jalur sinar cahaya menggunakan persamaan Einstein, kami malah menelusuri jalan yang menyimpang dan muncul bentuk balok cahaya."

Jadi, jika Anda telah menonton film 'Interstellar' yang telah dirilis pada Oktober 2014, Anda telah melihat bagaimana sebuah lubang hitam bekerja.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.