Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Inilah Teori Mengapa Saturnus Memiliki Cincin

Inilah Teori Mengapa Saturnus Memiliki Cincin
Inilah Teori Mengapa Saturnus Memiliki Cincin
Cincin Saturnus dan Bumi (di tanda panah). Kredit: NASA
Info Astronomy - Sebuah penelitian yang ditulis dalam Jurnal Nature menyatakan cincin Saturnus adalah sisa-sisa satelit alaminya, yang terkoyak jutaan tahun lalu, kemudian mengelilingi planet.

Sejak lama, ilmuwan berbeda pendapat tentang asal-usul cincin yang mengelilingi Saturnus. Ada juga yang mengatakan cincin ini adalah tinggalan material nebula yang membentuk Saturnus.

Tak ketinggalan, ada yang beranggapan cincin itu terbentuk dari sisa-sisa komet yang menabrak atau saat gravitasi planet ini mencerai-beraikan komet yang melintas terlalu dekat.

Namun, menurut penelitan dalam Jurnal Nature, kemungkinan terakhir itu akan membuat cincin Saturnus kaya batu-batuan dan es.

Padahal cincin Saturnus saat ini 90 hingga 95 persennya terdiri dari air es. Meskipun memang cincin ini telah tercemari debu dan puing-puing luar angkasa.

Kemungkinan kedua diabaikan karena jika cincin itu bentukan dari nebula maka akan tidak stabil dan tidak mampu bertahan hingga saat ini.

Menurut Robin Canup dari Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, AS yang merupakan penulis dalam laporan di jurnal itu, Saturnus dulu memiliki banyak satelit raksasa sebesar satelit terbesarnya saat ini, Titan.

Sekitar 4,5 miliar tahun lalu, saat satelit alami seukuran Titan mendekat, gravitasi Saturnus menariknya dan membuat lapisan es satelit ini terlepas.

Lapisan es inilah yang membentuk cincin Saturnus. Sementara itu, inti satelit yang berbatu-batu tetap utuh dan akhirnya menabrak Saturnus.

Proses ini terjadi beberapa kali dengan satelit-satelit alami seukuran Titan yang berbeda. Tiap peristiwa kemungkinan mengganggu dan merusak sistem cincin sebelumnya.

Jadi, yang kita lihat saat adalah serpihan satelit alami terbesar terakhir yang tertelan Saturnus.

“Model ini menunjukkan cincin tersebut adalah hal yang pokok. Mereka terbentuk dari proses yang sama yang membuat Titan satu-satunya satelit terbesar Saturnus. Dan ini adalah satu-satunya penjelasan konsisten untuk satelit yang kaya es,” kata Canup.

Es yang terlepas dari satelit-satelit itu bisa membentuk sistem cincin 10 hingga 100 kali lebih besar dari yang kita lihat saat ini. Tapi, cincin ini menyusut seiring waktu.

Dalam beberapa tahun ke depan, ilmuwan akan mendapat kesempatan menguji teori cincin Canup. Pada akhir misinya yang dijadwalkan pada 2017, pesawat luar angkasa NASA Cassini yang kini tengah mengorbit di sekitar Saturnus, akan meluncur langsung ke cincin Saturnus.

Cassini akan melakukan observasi mendetail yang dapat membuat ilmuwan mendapat kepastian tentang massa cincin Saturnus dan usianya, serta seberapa jauh meteroid mencemarinya dengan puing-puing.

“Saya pikir cukup cermat untuk menyadari bahwa sistem cincin yang sangat terkenal ini kemungkinan adalah sisa-sisa yang masih ada dari satelit yang hilang,” tegas Canup.

Cincin Saturnus terbentang dari 6.630 km hingga 120.700 km di atas khatulistiwa planet ini. Tebalnya sekitar 20 meter. Saturnus memiliki setidaknya 62 satelit.

Titan adalah satelit terbesar, diikuti satelit terbesar kedua bernama Rhea. Kebanyakan satelit lainnya sangat kecil, 34 bulan berdiameter kurang dari 10 km, 14 lainnya kurang dari 50 km.

Titan sendiri memiliki massa 0,0225 massa Bumi yang mencapai 5,9736 × 1024 kg. Sedangkan Saturnus memiliki massa 95,152 kali massa Bumi atau sekitar 5.6846 × 1026 kg.

Oleh Raras Cahyafitri
Disunting oleh Riza Miftah Muharram
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.