Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Melihat Lebih Jelas Dua Bintang yang Orbiti Lubang Hitam di Pusat Bimasakti

Di pusat galaksi Bimasakti kita, terdapat sebuah lubang hitam supermasif yang dikenal sebagai Sagitarius A*, dengan massa yang mencapai lebih dari 4 j

Info Astronomy - Di pusat galaksi Bimasakti kita, terdapat sebuah lubang hitam supermasif yang dikenal sebagai Sagitarius A*, dengan massa yang mencapai lebih dari 4 juta kali Matahari. Baru-baru ini, para astronom berhasil mengamati dua bintang yang mengorbit cukup dekat dengannya, lho!

Pengamatan tersebut berasal dari data yang dikumpulkan selama beberapa bulan. Para astronom, melalui hasil pengamatan terbaru ini, berhasil mengungkapkan pemandangan baru tentang pergerakan bintang-bintang di sekitar Sagitarius A*.

Bintang-bintang ini disebut bintang-S. Mereka memiliki orbit liar yang sangat panjang, sehingga membutuhkan waktu antara 14 dan 18 tahun untuk menyelesaikan satu putaran penuh mengelilingi Sagitarius A*.

Menurut makalah ilmiah yang diterbitkan di jurnal Astronomy & Astrophysics, kedua bintang tersebut, yang masing-masing dinamai S29 dan S300, merupakan bintang terdekat dan tercepat yang pernah diamati mengelilingi lubang hitam.

Dari keduanya, bintang S29 lah yang paling dekat dan paling cepat pergerakannya dalam mengelilingi Sagitarius A*. Ia diketahui hanya berjarak sekitar 13 miliar kilometer dari Sagitarius A*, atau kira-kira sekitar 90 kali jarak Matahari-Bumi. Ia teramati bergerak dengan kecepatan luar biasa, yakni sekitar 8.740 kilometer per detik.


Mempelajari pergerakan bintang-bintang seperti ini adalah cara yang sangat baik untuk menyelidiki sifat-sifat lubang hitam supermasif, serta juga memungkinkan para astronom untuk memperbarui dan memutakhirkan data perkiraan massa dan jarak.

"Kami ingin mempelajari lebih lanjut tentang lubang hitam di pusat Bimasakti, Sagitarius A*: Seberapa besar ia sebenarnya? Apakah ia berputar? Apakah bintang-bintang di sekitarnya berperilaku persis seperti yang kita harapkan dari teori relativitas umum Einstein?" kata salah satu penulis studi ini, Reinhard Genzel, seorang direktur di Institut Max Planck untuk Fisika Antariksa (MPE).

"Cara terbaik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini adalah dengan mengamati pergerakan bintang-bintang dalam orbit yang dekat dengan lubang hitam supermasif. Dan di sini kami menunjukkan bahwa kami dapat melakukannya dengan presisi yang lebih tinggi daripada sebelumnya."

Tim astronom ini, yang dikenal sebagai kolaborasi GRAVITY, menggunakan Interferometer pada Very Large Telescope milik European Southern Observatory untuk mendapatkan citra terdalam dari pusat galaksi Bimasakti, serta mengembangkan teknik analisis baru yang memungkinkan mereka untuk memperbesar citra yang didapatkan sebesar 20 kali lebih dalam dari sebelumnya.


Sumber Jurnal:
  • GRAVITY collaboration: R. Abuter, N. Aimar, A. Amorim, J. Ball, M. Bauböck, S. Gillessen, F. Widmann, G. Heissel, et al. (2021). Mass distribution in the Galactic Center based on interferometric astrometry of multiple stellar orbits. Astronomy & Astrophysics. https://doi.org/10.1051/0004-6361/202142465
  • GRAVITY Collaboration, J. Stadler, A. Drescher. (2021). Deep images of the Galactic center with GRAVITY. Astronomy & Astrophysics. https://doi.org/10.1051/0004-6361/202142459
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.