Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Apakah Lubang Hitam Memiliki Jalan Keluar di Ujungnya?

Jauh di dalam lubang hitam, menurut teori, terdapat sebuah daerah yang dikenal sebagai singularitas gravitasi, di mana kurva ruang-waktu menjadi tak terhingga, dan tidak akan ada yang bisa kembali jika sudah mencapainya. Namun, dalam sebuah studi baru, para astronom mengatakan bahwa ada jalan keluar melalui lubang cacing di pusat lubang hitam.
Lubang hitam Gargantua pada film Interstellar (2014). Kredit: Warner Bross
Info Astronomy - Jauh di dalam lubang hitam, menurut teori, terdapat sebuah daerah yang dikenal sebagai singularitas gravitasi, di mana kurva ruang-waktu menjadi tak terhingga, dan tidak akan ada yang bisa kembali jika sudah mencapainya. Namun, dalam sebuah studi baru, para astronom mengatakan bahwa ada jalan keluar melalui lubang cacing di pusat lubang hitam.

Dengan teori ini, apapun materi yang masuk ke dalam lubang hitam akan mengalami efek spagetifikasi atau membentang dan memanjang secara ekstrim bagai spageti. Dan setelah materi yang mengalami efek spagetifikasi tersebut mencapai singularitas, maka akan kembali ke ukuran dan bentuk normal, lalu muncul di daerah yang berbeda di alam semesta.

Fisikawan Gonzalo Olmo dari Institute of Corpuscular Physics di Valencia mengusulkan skenario baru yang menganggap singularitas sebagai ketidaksempurnaan dalam struktur geometris ruang-waktu. Dalam penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Classic and Quantum Gravity, tim astronom ini memfokuskan pada jenis lubang hitam yang tidak bergerak dan bermuatan listrik.

Secara khusus, dalam karya ilmian ini Olmo telah menerapkan struktur geometri mirip dengan kristal atau lapisan graphene, yang tidak biasanya digunakan untuk menggambarkan sebuah lubang hitam. "Sama seperti kristal yang memiliki ketidaksempurnaan dalam struktur mikroskopisnya, wilayah pusat lubang hitam dapat diartikan sebagai sebuah anomali dalam ruang-waktu, yang membutuhkan elemen geometris baru agar dapat menggambarkan mereka lebih tepat."

Dengan menggunakan geometri baru ini, Olmo dan rekan-rekannya dapat memperoleh gambaran lubang hitam di mana titik pusatnya merupakan bola yang sangat kecil. Pada permukaan inilah diperkirakan ada sebuah lubang cacing.

Untuk menggambarkan bagaimana teori ini dalam dunia nyata, Anda dapat menonton film Interstellar (2014), ketika tim astronot melakukan perjalanan antarbintang melalui lubang cacing mencari rumah baru bagi umat manusia. Mereka masuk ke lubang hitam, lalu melintasi lubang cacing, dan keluar ke daerah lain di alam semesta.

Tapi, apa itu lubang cacing sebenarnya? Lubang cacing atau lebih dikenal sebagai jembatan Einstein-Rosen dalam dunia ilmiah, disebut sebagai sebuah jembatan yang menghubungkan dua partikel alam semesta. Albert Einstein dan asistennya, Nathan Rosen, berusaha untuk menemukan cara yang dapat mengintegrasikan semua kekuatan alam menjadi sebuah model tunggal dan konsisten.

Pada tahun 1935, Einstein dan Rosen mempelajari lebih lanjut kaitan lubang hitam dan lubang cacing tersebut, dan menemui bahwa dari perumusan teori Relativitas Umum, struktur ruang-waktu yang melengkung bisa menghubungkan dua wilayah dari ruang-waktu yang jauh, melalui suatu bentuk serupa lorong, sebagai jalan pintas dalam ruang.

Apakah lubang cacing itu ada? Secara teori, lubang cacing ini memang merupakan solusi matematis mengenai hubungan geometris antara satu titik dalam ruang-waktu dengan titik yang lainnya. Tapi, sampai saat ini belum ada bukti yang bisa mendukung keberadaannya, baik dari pengamatan maupun secara eksperimen.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.