Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Betelgeuse, Bintang Raksasa Merah Terdekat Bumi

Bagi Anda yang suka mengamati langit malam, mungkin tak asing dengan bintang Betelgeuse. Ia merupakan bintang raksasa merah yang berada di rasi bintang Orion. Betelgeuse diketahui merupakan bintang raksasa yang jaraknya paling dekat dengan Bumi, yakni sekitar 640 tahun cahaya.
Ilustrasi perbandingan Betelgeuse dengan Matahari. Kredit: Wikimedia Commons
Info Astronomy - Bagi Anda yang suka mengamati langit malam, mungkin tak asing dengan bintang Betelgeuse. Ia merupakan bintang raksasa merah yang berada di rasi bintang Orion. Betelgeuse diketahui merupakan bintang raksasa yang jaraknya paling dekat dengan Bumi, yakni sekitar 640 tahun cahaya.

Bintang Betelgeuse berukuran 1.000 kali lebih besar dan 100.000 kali lebih terang dari Matahari kita. Jika pusat Tata Surya kita digantikan dengan bintang Betelgeuse, maka permukaan bintang tersebut akan mencapai orbit sabuk asteroid yang terletak di antara Mars dan Jupiter.

Saking besarnya, kita bisa menemukan dan melihat bintang ini dengan mudah di langit pada malam hari dengan mata telanjang. Bintang ini diklasifikasikan sebagai raksasa merah dengan kelas spektrum M2lab yang merupakan klasifikasi bintang terbesar dan tingkat kecerahan cahaya yang tinggi.

Bintang ini sudah dikenal sejak jaman Ptolemy, dan konon kabarnya tiga abad sebelum Ptolemy bintang ini sudah dikenal oleh astronom Tiongkok dan mereka melihat bintang tersebut berwarna kuning. Betelgeuse termasuk bintang tua yang sudah mendekati masa akhir dari hidupnya. Tubuh yang semakin membesar dan suhu yang semakin menurun merupakan sebuah tanda sebuah bintang akan menuju kematian, termasuk Betelgeuse.

Dalam foto bintang Betelguese terbaru yang didapat dari teleskop Herschel diperoleh gambar bahwa angin debu dari bintang tersebut bergerak menghantam ruang bintang lain di dekatnya sehingga membuatnya tampak seperti busur gelombang kejut yang bergerak dengan kecepatan 30 km per detik.

Angin yang juga terdiri dari debu tersebut merupakan bukti bahwa massa dari bintang Betelguese yang semakin berkurang. Debu tersebut awalnya berasal dari tubuh bintang itu sendiri.

Lapisan dalam dari bintang Betelguese memperlihatkan struktur menonjol yang tidak simetris yang secara teknis memancarkan serpihan debu bintang. Selain itu juga terdapat struktur lain yang linier yang letaknya lebih jauh di luar busur angin debu bintang yang menurut para astronom struktur tersebut merupakan hasil dari materi bintang Betelgeuse yang keluar saat bintang tersebut mengalami evolusi.

Namun, berdasarkan analisis terbaru menunjukkan bahwa struktur itu berhubungan dengan medan magnet galaksi atau juga tepi dari awan antarbintang yang ada di sekitar bintang Betelguese, yang tersinari oleh cahaya bintang tersebut.

Jika ternyata struktur linier yang simetris itu merupakan obyek yang terpisah dari busur angin debu Betelgeuse, maka diperkirakan kedua struktur tersebut akan bertabrakan sekitar 5.000 tahun mendatang disusul oleh bintang Betelguese itu sendiri pada 12.500 tahun kemudian.

Kelak jika bintang Betelguese harus mengakhiri hidupnya dengan supernova, maka akan menjadi sesuatu yang indah jika dilihat dari Bumi. Bintang tersebut akan dapat dilihat pada siang bolong di langit selama berbulan-bulan. Namun, diperkirakan hal itu baru akan terjadi jutaan tahun ke depan.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.