Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Lubang Hitam 'Bersembunyi' Saat Tabrakan Galaksi

Apa yang terjadi pada lubang hitam saat galaksi induk mereka bertabrakan telah terungkap dengan hasil yang mengejutkan: ketika galaksi induk mereka bertabrakan dengan galaksi lain, kedua lubang hitam di tiap galaksi justru 'bersembunyi' di dalam gas dan debu.
Penggabungan galaksi NGC 2623. Kredit: NASA/ESA/Martin Pugh
Info Astronomy - Apa yang terjadi pada lubang hitam saat galaksi induk mereka bertabrakan telah terungkap dengan hasil yang mengejutkan: ketika galaksi induk mereka bertabrakan dengan galaksi lain, kedua lubang hitam di tiap galaksi justru 'bersembunyi' di dalam gas dan debu.

Hasil ini didapatkan para astronom setelah observasi menggunakan teleskop NuSTAR. Para astronom menemukan bahwa ketika tabrakan galaksi, alih-alih berubah menjadi Active Galactic Nucleus (AGN), yakni daerah galaksi padat yang memiliki luminositas yang lebih tinggi dari biasanya, lubang hitam supermasif justru diselubungi oleh gas dan debu.

Lubang hitam seharusnya tidak dianggap sebagai entitas misterius yang melahap apapun di dekatnya, malah seharusnya dianggap sebagai bintang yang tidak bisa kita lihat. Ada banyak bintang, gas, dan debu yang mengelilingi lubang hitam, yang biasanya ada di orbit sekitarnya. Namun ketika ada gangguan, yang segala material tersebut akan jatuh ke dalam cakrawala peristiwa lubang hitam.

Gangguan utama yang bisa menyebabkan hal tersebut terjadi adalah penggabungan dua galaksi, saat galaksi bergabung, gravitasi antar-galaksi berinteraksi satu sama lain. Hal ini menyebabkan material yang mengorbit lubang hitam mengalami penurunan momentum dan mulai jatuh ke dalam lubang hitam.

Ketika sebuah lubang hitam melahap banyak material di sekitarnya dan menjadi lebih kuat, ia akan melepaskan radiasi berenergi tinggi, terutama dalam bentuk sinar-X, yang akhirnya menjadi AGN yang sangat bercahaya.

Nah, emisi sinar-X berenergi tinggi inilah yang diamati oleh teleskop NuSTAR yang sangat sensitif, ini menentukan seberapa banyak cahaya yang bisa lolos dari selubung gasnya. Data ini kemudian dibandingkan dengan data sinar-X berenergi rendah, yang sudah dikumpulkan oleh observatorium Swift milik NASA dan satelit XMM-Newton milik ESA.

Jika ada emisi sinar-X berenergi tinggi yang terdeteksi namun tidak ada sinar-X berenergi rendah, maka itu adalah tanda yang jelas bahwa AGN disembunyikan oleh gas dan debu.

Penelitian ini adalah kunci untuk memahami bagaimana lubang hitam pada inti galaksi bereaksi dengan galaksi induknya, terutama dalam kasus penggabungan atau tabrakan galaksi.


Sumber: IFLScience, Phys.org.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.