Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Bintang Lebih Sering Terhisap Lubang Hitam Saat Tabrakan Galaksi

Menurut penelitian yang dilakukan sekelompok astronom dari Universitas Sheffield, Inggris, bintang-bintang 100 kali lebih sering terhisap lubang hitam supermasif daripada yang diperkirakan sebelumnya saat terjadi tabrakan antargalaksi.
Ilustrasi. Kredit: NASA/CXC/M. Weiss
Info Astronomy - Menurut penelitian yang dilakukan sekelompok astronom dari Universitas Sheffield, Inggris, bintang-bintang 100 kali lebih sering terhisap lubang hitam supermasif daripada yang diperkirakan sebelumnya saat terjadi tabrakan antargalaksi.

Ketika sebuah benda malang seperti bintang mengembara terlalu dekat dengan lubang hitam supermasif yang aktif, gravitasi intens dari sang lubang hitam dapat menghancurkan bintang tersebut dalam peristiwa gangguan gravitasi ekstrem.

Saat gangguan gravitasi ekstrem tersebut terjadi, puing-puing material pembentuk bintang akan terlontar ke segala arah pada kecepatan tinggi, sementara sisanya akan memanas dan jatuh terhisap ke arah lubang hitam.

Sebelumnya diketahui, peristiwa terhisapnya bintang ke sebuah lubang hitam seperti itu hanya ditemukan sekitar satu peristiwa tiap 10.000 sampai 100.000 tahun per galaksi. Namun, tim astronom yang dipimpin Profesor Clive Tadhunter dari Universitas Sheffield menemukan bahwa peristiwa ini lebih sering terjadi.

Profesor Tadhunter dan rekan-rekannya menemukan peristiwa ini hanya dalam survei 15 galaksi di alam semesta. "Masing-masing dari 15 galaksi ini sedang mengalami tabrakan kosmik dengan galaksi tetangganya," kata anggota tim, Dr. James Mullaney.

"Temuan yang mengejutkan ini menunjukkan bahwa tingkat peristiwa gangguan gravitasi ekstrem dari lubang hitam terhadap bintang bisa meningkat secara dramatis ketika galaksi bertabrakan. Ini mungkin karena tabrakan galaksi menyebabkan sejumlah besar bintang bergerak lebih dekat ke lubang hitam supermasif di dua galaksi tersebut," tambah Dr. Mullaney.

Profesor Tadhunter dan rekan-rekannya pertama kali melakukan survei 15 galaksi yang sedang bertabrakan ini pada tahun 2005. Namun, ketika mereka mengamati hasil survei yang sama pada tahun 2015, mereka menemukan bahwa salah satu tabrakan galaksi yang dikenal sebagai ULIRG F01004-2237 tampak sangat berbeda.

Mereka menemukan bahwa pada tahun 2010, kecerahan galaksi ini meningkat secara dramatis. Lantas tim astronom ini pun melakukan penelitian terhadap tabrakan galaksi yang dicurigai tersebut.

Kombinasi variabilitas spektrum yang diamati pada tabrakan galaksi ULIRG F01004-2237, sebuah galaksi yang berjarak 1,7 miliar tahun cahaya dari Bumi, ditemukan tidak seperti sedang terjadi supernova, melainkan karena adanya bintang yang dilahap lubang hitam supermasif.

Hal itu lantas menjadi bukti bahwa tabrakan galaksi membuat bintang-bintang menjadi sangat rentan untuk terkoyak dan terhisap oleh lubang hitam supermasif yang berada pada masing-masing galaksi yang bertabrakan.


Sumber: Nature Astronomy.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.