Simulasi misi hidup di Mars yang dilakukan di Hawaii. Kredit: Universitas Hawaii, via AP |
Bakal ada enam ilmuwan yang akan memasuki rumah baru mereka yang berbentuk kubah putih di kaki gunung berapi Mauna Loa. Keenamnya tidak akan melakukan kontak fisik dengan orang-orang di dunia luar dan akan bekerja dengan komunikasi yang terlambat 20 menit, mirip waktu yang dibutuhkan untuk sebuah surel tiba di Bumi dari Mars.
Studi ini akan menilai kesulitan psikologis yang terkait dengan hidup dalam kondisi terisolasi dan terbatas untuk waktu yang panjang bagi manusia. Proyek ini dirancang untuk membantu NASA dalam misi mengirim manusia dalam perjalanan antariksa jangka panjang ke Mars sekitar tahun 2030-an.
"Kami berharap untuk mengetahui cara terbaik untuk memilih calon astronot terbaik untuk misi sungguhan nanti, bagaimana menyusun kru, serta bagaimana memberikan dukungan pada kru yang menjalani misi berisiko tinggi," kata peneliti utama Kim Binstead, profesor sains di Universitas Hawaii.
Dari enam ilmuwan yang bakal menjalani simulasi di Hawaii, satu di antaranya akan menjadi komandan misi, ia adalah James Bevington. Anggota tim lainnya akan menjadi insinyur, seorang ilmuwan komputer, doktor, dan ahli biomedis.
Bagian dalam habitat kubah dalam misi simulasi di Hawaii. Kredit: Universtas Hawaii, NASA |
Simulasi yang diberi nama HI-SEAS atau Hawaii Space Exploration Analog and Simulation ini juga dilakukan NASA untuk mengetahui jenis konflik yang timbul pada tim tersebut saat hidup bersama di tempat yang sempit.
Dari simulasi yang dilakukan sebelumnya tahun lalu, memang terdapat banyak masalah yang timbul antar astronot, namun para astronot tersebut dilatih untuk bisa menyelesaikan masalah dan bisa menjalankan misinya dengan lancar.
"Saya pikir salah satu pelajaran adalah Anda benar-benar tidak dapat mencegah konflik antarpersonal. Hal ini wajar terjadi dengan misi dengan jangka waktu lama, bahkan dengan ini terjadi pada orang terbaik NASA," ujar kepala penelitian HI-SEAS dikutip dari Phys.org.
"Namun simulasi ini membantu orang menjadi tangguh, sehingga mereka dapat merespon dengan baik masalah-masalah dan dapat mengatasinya. Sehingga mereka melakukannya misi dengan baik sebagai sebuah tim," tutupnya.
Selamat bertugas, para astronot!