 |
| Galaksi Bimasakti di langit California, AS. Kredit: Baldur Tome |
Kelompok astronom tersebut adalah astrofisikawan Gwendolyn Eadie, yang bekerja sama dengan William Harris dan Aaron Springford dari Universitas Queen, Kanada.
Jawaban singkatnya, dengan menggunakan metode mereka, massa galaksi Bimasakti adalah antara 4 x 10^11 hingga 5,8 X 10^11 kali massa Matahari. Sederhana saja, massa galaksi dihitung berdasarkan massa Matahari kita, dikalikan dengan sekitar 400-580 miliar bintang lainnya di Bimasakti.
Matahari, sebagai catatan, memiliki massa sekitar dua noniliun (angka 2 yang diikuti oleh 30 angka 0) kilogram, atau sekitar 330.000 kali massa Bumi. Perkiraan massa Bimasakti ini termasuk materi yang berjarak 125 kiloparsek dari pusat galaksi (125 kiloparsek hampir 4 x 10^18 km). Ketika estimasi massa diperpanjang untuk 300 kiloparsek, massa Bimasakti sekitar 9 x 10^11 massa Matahari.
Perlu diakui, mengukur massa galaksi Bimasakti, atau galaksi manapun, sangatlah sulit, benar-benar sulit. Sebuah galaksi tidak hanya berisi bintang, planet, bulan, gas, debu dan benda-benda lain yang merupakan materi tampak, tetapi juga ada materi tak tampak seperti materi gelap, sebuah materi misterius yang belum sepenuhnya dipahami dan belum terdeteksi secara langsung.
Walau materi gelap tak tampak, para astronom dan ahli kosmologi masih dapat menyimpulkan kehadiran materi gelap melalui pengaruh gravitasinya pada objek yang terlihat mata.
Eadie, seorang kandidat PhD dalam Fisika dan Astronomi di McMaster University, telah mempelajari massa Bimasakti dan komponen materi gelap sejak ia mulai menjadi mahasiswa di universitasnya. Dia menghitung kecepatan dan posisi dari gugus bintang bola yang mengorbit Bimasakti. Orbit gugus bola ditentukan oleh gravitasi galaksi, yang dipengaruhi oleh materi gelap.
Angka-angka di atas tentu masih perkiraan saja. Bisa saja massa Bimasakti lebih besar, atau lebih kecil dari perkiraan ini. Yang jelas, setidaknya sekarang kita tahu berapa perkiraan massa galaksi tempat kita hidup.