Ilustrasi. Kredit: Bjoru Jonsson |
Uniknya, wahana antariksa ini awalnya dirancang untuk aktif selama 5 tahun, namun nyatanya saat ini masih beroperasi dengan baik setelah 38 tahun peluncurannya.
Voyager 1 diluncurkan pada 5 September 1977, pada lintasan pendek dan cepat menuju Jupiter dan Saturnus dengan menumpang roket Titan-Centaur III. Pada saat itu, planet luar tata surya kita berada dalam susunan geometris yang langka, yang hanya terjadi setiap 175 tahun.
Keuntungan dari keselarasan ini, adalah memungkinkan setiap wahana antariksa untuk berayun dari satu planet ke yang berikutnya tanpa perlu sistem propulsi besar, dan justru memanfaatkan gravitasi planet-planet tersebut. Voyager 1 melewati Jupiter pada tanggal 5 Maret 1979, dan Saturnus pada 13 November 1980. Kecepatannya 61.000 km/jam.
Pada terbang lintas dekat Planet Saturnus, Voyager 1 berhasil mengumpulkan data baru yang melimpah mengenai planet bercincin ini dan satelit-satelit alaminya. Secara khusus, Voyager 1 menemukan tiga satelit alami baru milik Saturnus, yang dinamai Prometheus, Pandora, dan Atlas. Prometheus dan Pandora berada di cincin F Saturnus, sedangkan Atlas berada di cincin A.
Menemukan satelit-satelit alami ini juga membuat para astronom mengetahui bahwa sebagian besar satelit alami milik Saturnus terdiri dari air es. Penelitian paling signifikan Voyager 1, adalah mendapatkan informasi baru mengenai satelit alami terbesar milik Saturnus, yang bernama Titan. Ia menemukan bahwa Titan memiliki atmosfer yang tebal, yang menyembunyikan permukaannya dari kamera dan teleskop.
Selain itu, ditemukan bahwa atmosfer Titan sebagian besar terdiri dari nitrogen seperti Bumi. Namun, tekanan permukaannya sekitar 1,6 kali lebih tinggi dari Bumi. Demikian pula, ditemukan atmosfer atas Saturnus yang terdiri dari 7% helium dan sisanya sebagian besar terdiri dari hidrogen. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa karena komposisi atmosfer Saturnus, planet cincin ini memancarkan panas lebih dari apa yang diterimanya dari Matahari. Voyager 1 juga berhasil menemukan cincin G milik Saturnus.
Citra Saturnus yang dipotret Voyager 1 pada 18 Oktober 1980, 25 hari sebelum jarak terdekatnya. Kredit: NASA/JPL |
Bahkan Voyager Interstellar Mission (VIM) saat ini telah memperpanjang misi Voyager 1 untuk mengeksplorasi bagian tepi Tata Surya. Tujuan dari misi baru tersebut adalah untuk mengumpulkan data tentang batas heliopause, batas luar medan magnet Matahari, dan aliran keluar dari angin Matahari.
Sementara itu, saudara kembarnya yang bernama Voyager 2, disematkan sebuah Golden Record. Sebuah piringan selebar 30 cm yang terbuat dari tembaga berlapis emas yang berisi ucapan salam dalam 60 bahasa Bumi, sampel musik dari berbagai budaya dan era di Bumi, serta suara alam dan suara buatan manusia di Bumi yang bertujuan untuk memberitahu kepada 'siapapun' di alam semesta, bahwa Bumi berkehidupan cerdas.
Voyager 2 terbang lintas dekat Planet Saturnus pada bulan Agustus 1981.