Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Pesona Aurora Australis di Selandia Baru

Aurora adalah fenomena cahaya yang disebabkan oleh partikel berenergi tinggi dari angin Matahari yang berinteraksi dengan medan magnet Bumi. Karena aurora disebabkan oleh interaksi angin surya dengan medan magnet Bumi, Anda hanya dapat melihat aurora di daerah sekitar kutub, Utara dan Selatan. Itulah sebabnya aurora tidak pernah muncul di Indonesia, karena kita berada di daerah ekuator.
Pesona Aurora Australis di Selandia Baru
Aurora australis di Selandia Baru. Kredit: Minoru Yoneto
Info Astronomy - Juli 2015 kemarin mungkin menjadi saat yang paling berkesan bagi astrofotografer Minoru Yoneto asal Jepang. Ia berhasil memotret aurora pertamanya saat berliburan di wilayah Queenstown, Selandia Baru.

"Situasi benar-benar langka di malam itu. Saya tidak pernah melihat aurora sebelumnya, dan pengalaman pertama saya ini sungguh luar biasa," kata Yoneto seperti dilansir dari Space Weather.

Aurora adalah fenomena cahaya yang disebabkan oleh partikel berenergi tinggi dari angin Matahari yang berinteraksi dengan medan magnet Bumi. Karena aurora disebabkan oleh interaksi angin surya dengan medan magnet Bumi, Anda hanya dapat melihat aurora di daerah sekitar kutub, Utara dan Selatan. Itulah sebabnya aurora tidak pernah muncul di Indonesia, karena kita berada di daerah ekuator.

Di Utara, aurora disebut aurora borealis, atau Cahaya Utara. Aurora adalah nama dewi romawi yaitu fajar, dan “boreal” berarti “utara” dalam bahasa Latin. Di belahan Bumi Selatan, aurora disebut aurora australis (bahasa Latin untuk “selatan”).

Aurora mengikuti siklus Matahari dan cenderung lebih sering terjadi pada akhir musim gugur dan awal musim semi (Oktober, Februari, dan Maret adalah bulan-bulan terbaik untuk melihat aurora). Disekitar Lingkaran Arktik di utara Norwegia dan Alaska, Anda dapat melihat aurora hampir setiap malam. Jika Anda bergerak ke selatan, frekuensi aurora berkurang.

Ion oksigen memancarkan cahaya merah dan kuning. Ion Nitrogen memancarkan merah, biru, dan ungu. Kita melihat hijau dalam wilayah atmosfer di mana terdapat oksigen dan nitrogen. Kita melihat warna yang berbeda pada ketinggian yang berbeda karena konsentrasi relatif dari oksigen ke nitrogen di atmosfer berubah sesuai dengan ketinggian.

Aurora bisa berwarna hijau, merah, atau biru. Seringkali mereka akan menjadi kombinasi warna, dengan masing-masing warna terlihat pada ketinggian yang berbeda di atmosfer. Aurora biru dan ungu muncul pada ketinggian kurang dari 120 kilometer, aurora hijau:120-180 km dan aurora merah seperti di Selandia Baru ini muncul di ketinggian lebih dari 180 km.

Ingin melihat aurora? Berkunjunglah ke negara-negara di sekitar lingkar arktik atau Austalia dan Selandia Baru.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.