 |
| Ilustrasi. Kredit: Michael S. Helfenbein |
Para peneliti memeriksa sampel dari enam meteorit batuan vulkanik yang berasal dari Mars melalui sensor pada robot penjelajah Curiosity yang berada di permukaan Mars. Yup, meteorit ini diteliti tanpa harus dikirim ke Bumi dari Mars. Meteorit mengandung gas dalam proporsi yang sama dan dengan komposisi isotop yang sama seperti suasana Mars.
Keenam sampel juga mengandung metana, yang diukur dengan menghancurkan batu-batu dan meneliti gas yang muncul melalui spektrometer massa. Tim juga memeriksa dua meteorit non-Mars, yang berisi metana dalam jumlah yang lebih kecil.
Penemuan ini mengisyaratkan kemungkinan bahwa metana dapat digunakan sebagai sumber pangan dengan bentuk dasar dari kehidupan di bawah permukaan Mars. Di Bumi, mikroba melakukan ini di berbagai lingkungan.
"Peneliti lain akan tertarik untuk mereplikasi temuan ini menggunakan alat pengukuran alternatif dan teknik lain," kata Sean McMahon dari Yale University di New Haven, Connecticut. "Temuan kami kemungkinan akan digunakan oleh ahli astrobiologi dalam model dan eksperimen yang bertujuan untuk memahami apakah kehidupan bisa bertahan hidup di bawah permukaan Mars saat ini."
Penemuan ini merupakan bagian dari proyek penelitian bersama yang dipimpin oleh University of Aberdeen bekerjasama dengan Pusat Penelitian Universitas Lingkungan Skotlandia, Glasgow University, Brock University di Ontario, dan University of Western Ontario.
"Salah satu perkembangan paling menarik dalam eksplorasi Mars adalah temuan metana di atmosfer Mars itu sendiri," kata John Parnell dari Universitas Aberdeen. "Baru-baru ini NASA dan ESA telah menelitinya, tapi belum jelas metana berasal dari mana dan apakah memang benar-benar ada. Namun, penelitian kami memberikan indikasi kuat bahwa batu di Mars mengandung reservoir besar metana."
Nigel Blamey dari Brock University mengatakan tim berencana untuk memperluas penelitiannya dengan menganalisis meteorit tambahan.
Mungkinkah di Mars benar-benar ada kehidupan lain selain kehidupan di Bumi?