Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Inilah Fungsi Sebenarnya dari Wahana Voyager 1 & 2

Inilah Fungsi Sebenarnya dari Wahana Voyager 1 & 2
Inilah Fungsi Sebenarnya dari Wahana Voyager 1 & 2
Ilustrasi Voyager 1. Kredit: NASA
Info Astronomy - Pernahkah Anda membaca sebuah informasi tentang adanya wahana antariksa buatan NASA bernama Voyager 1 dan Voyager 2?

Oke, Anda pasti sudah tahu jika Voyager 1 dan Voyager 2 sudah ada di ruang antarbintang saat ini. Tapi, apakah Anda tahu apa fungsinya NASA meluncurkan benda tersebut?

NASA tidak pernah sembarangan dalam melakukan sebuah misi. Walaupun mereka terkesan menutup-nutupi, faktanya berbanding terbalik.

Mainstream media saat ini sering sekali menyebut bahwa NASA menutup-nutupi misinya. Padahal kalau kita berkunjung ke situs web resminya, NASA selalu 'membeberkan' misinya kepada publik, secara gratis.

Jadi, apa fungsi Voyager 1 dan Voyager 2?
Voyager 1 adalah wahana atau pesawat antariksa tanpa awak seberat 733 kg yang berhasil mengunjungi Jupiter dan Saturnus di akhir tahun 70an dan awal 80an.

Saat ini, Voyager I merupakan objek buatan manusia dengan posisi terjauh dari Bumi, dengan jarak sekitar 127 Satuan Astronomi (SA) atau sekitar 35 jam cahaya. [1 SA=150 juta km, 1 detik cahaya=300.000 km]

Wahana ini sekarang berada di bagian luar tata surya yang disebut heliopause, di mana angin matahari terkompresi dan menjadi bergolak oleh interaksi dengan medium antarbintang.

Meskipun jauh, Voyager 1 masih berada di wilayah sabuk Kuiper, sebuah sabuk asteroid besar yang terletak di luar orbit Neptunus.

Ilustrasi letak Voyager 1 saat ini. Kredit: NASA
Dengan penggerak generator termal radioisotop, Voyager 1 memiliki daya yang cukup untuk mengoperasikan instrumen dan bergerak maju sampai kira-kira tahun 2020, sebelum akhirnya mati.

Voyager I memiliki sejarah yang unik. Wahana ini diluncurkan pada 5 September 1977, dan berhasil memberikan gambar resolusi tinggi pertama atas satelit alami Jupiter dan Saturnus, termasuk Callisto, Io, Titan, Ganymede, dan banyak lainnya.

Pada Januari 1979, Voyager I melewati Jupiter dan hanya berjarak 349.000 kilometer dari pusatnya.

Sedangkan pada November 1980, Voyager I mengunjungi Saturnus, dengan posisi terdekat dicapai pada tanggal 12 November dengan jarak 124.000 kilometer dari puncak awan Saturnus.

Para ilmuwan kemudian mengirim Voyager I mendekati Titan untuk mengamatinya lebih jauh, membuat Titan menjadi objek tata surya terakhir yang didekati, sebelum wahana ini melanjutkan perjalanan ke luar tata surya.

Bagaimana dengan Voyager 2?
Voyager 2 juga merupakan pesawat antariksa tak berawak yang diluncurkan untuk mengunjungi planet-planet terluar tata surya.

Voyager 2 merupakan satu-satunya pesawat antariksa yang berhasil menyelesaikan Planetary Grand Tour atau mengunjungi sekaligus Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus yang hanya mungkin dilakukan sekali setiap 176 tahun.

Keberhasilannya mengunjungi semua planet luar membuat Voyager 2 sering disebut sebagai wahana penjelajah ruang angkasa paling produktif.

Gambar-gambar planet terluar yang muncul di buku, majalah, dan internet, sebagian besar menggunakan gambar yang diambil oleh Voyager 2, terutama untuk Uranus dan Neptunus.

Citra Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus yang dipotret Voyager 2. Kredit: NASA
Saat ini, Voyager 2 berada pada jarak sekitar 105 SA atau sama dengan 29 jam cahaya. Wahana ini terus menjauh dari Matahari dengan jarak 3 SA per tahun, dan memiliki cukup kecepatan untuk melepaskan diri dari gravitasi tata surya.

Berbeda dengan Voyager 1, Voyager 2 belum berada di luar daerah di mana angin matahari adalah kekuatan utama dalam dinamika partikel debu yang dikenal sebagai heliopause.

Masa hidup Voyager 2 diperkirakan sampai tahun 2020. Pada saat itu, sumber tenaga wahana ini yaitu generator termal radioisotop akan kehabisan daya.

Diluncurkan pada tanggal 20 Agustus 1977 dari Cape Canaveral, Florida, Voyager 2 membutuhkan waktu kurang dari dua tahun untuk mencapai Jupiter.

Menggunakan bantuan gravitasi Jupiter, Voyager 2 melanjutkan perjalanan ke Saturnus, menemukan beberapa satelit alami Satrunus yang baru.

Tak lupa ia juga kemudian ke Uranus dan Neptunus, yang juga menemukan satelit alami baru mereka, serta berhasil mengambil pengukuran akurat atas suhu dan kecepatan awan-puncak di planet-planet tersebut.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.