Satelit GOCE. Kredit: ESA |
Saat ini diprediksikan bahwa GOCE bakal memasuki bagian atmosfer Bumi yang lebih padat pada 8 November 2013 mendatang dan seperempat bagian GOCE bakal tetap utuh untuk kemudian jatuh mencium permukaan Bumi.
GOCE mengorbit Bumi dengan orbit setinggi antara 223 hingga 232 kilometer pada inklinasi sebesar 96,5 derajat sehingga tersinkron dengan Matahari.
Pada 18 Oktober 2013 ESA menyatakan bahan bakar Xenon di GOCE telah amat menipis sehingga tekanannya sudah turun di bawah batas 2,5 bar.
Akibatnya mesin ion GOCE tak lagi mendapat suplai bahan bakar mencukupi. Maka dalam tiga hari berikutnya ESA pun mendeklarasikan berakhirnya tugas GOCE sehingga satelit itu berubah menjadi bangkai satelit, bagian dari sampah antariksa.
Titik jatuhnya bangkai GOCE bisa terjadi di manapun di muka Bumi yang terletak di antara garis lintang 83,LU (dekat kutub utara) hingga 83,5 LS (dekat kutub selatan), khususnya di titik-titik yang terletak di sepanjang lintasan satelit tersebut.
Lintasan satelit GOCE di Indonesia pada pagi hari pada 7-9 November 2013 |
Lintasan satelit GOCE di Indonesia pada malam hari pada 6-9 November 2013 |
Setiap perlintasan hanya berlangsung dalam waktu 5-6 menit. maka pada hakikatnya hanya di titik-titik yang berada di dalam lintasan inilah bangkai GOCE berpeluang jatuh di Indonesia. Seperti pada peta.
Jika satelit GOCE jatuh di Indonesia, semoga saja jatuhnya di lautan, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan jika ia sampai jatuh di pemukiman.
Oleh: Ma'rufin Sudibyo, eliptika.wordpress.com
Disunting oleh: Riza Miftah Muharram