Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Lautan Es di Titan dan Keanehan Gravitasinya

Lautan Es di Titan dan Keanehan Gravitasinya
Lautan Es di Titan dan Keanehan Gravitasinya
Titan, satelit alami terbesar planet Saturnus. Kredit: NASA
Info Astronomy - Titan, bulan terbesar planet Saturnus kembali mengejutkan para peneliti. Tidak hanya menjadi satu-satunya tempat selain Bumi yang memiliki samudera, tapi ada hal yang mengejutkan lainnya yaitu adanya lautan es di bawah permukaannya.

Pada penelitian terdahulu, ilmuwan mengungkapkan bahwa Titan memiliki laut di bawah lapisan es dengan tebal 50-200 km. Ilmuwan tertarik untuk mempelajari samudera bawah tanah ini sebab menurut mereka dimana ada air, maka di situ ada kehidupan seperti halnya Bumi.

Dengan menggunakan data yang diperoleh oleh wahana Cassini, Titan memiliki lapisan es yang padat di bawah permukaannya dimana kepadatan es ini mempu menciptakan anomali gravitasi negatif.

Kekuatan gravitasi Titan tergantung pada seberapa besar massa yang ada di bawahnya. Semakin besar massa maka gravitasi juga akan semakin kuat.

Dengan berpegang pada asumsi itu, ilmuwan kemudian membandingkan dengan struktur dari permukaan Titan. Mereka memprediksi bahwa daerah dengan elevasi tinggi akan memiliki gravitasi lebih kuat dibandingkan dengan daerah elevasi rendah.

Namun ternyata mereka keliru. Daerah dengan tingkat elevasi tinggi ternyata memiliki gravitasi yang lemah dan sebaliknya daerah elevasi rendah memiliki gravitasi besar. "Sangat mengejutkan melihat hal itu," ungkap Doug Hemingway peneliti planet dari University of California.

"Kami berangggapan bahwa mungkin kami melihat hal yang salah, namun setelah mencermatinya ada hal yang dapat dijelaskan dari hal ini," tambahnya.

Untuk menjelaskan anomali gravitasi yang terjadi, Doug memberikan perumpamaan bahwa gunung di Titan mempunyai akar. "Ini seperti bagaimana gunung es yang begitu besar sebenarnya hanya mengapung saja melayang di permukaan air dan sebagian darinya dibawah permukaan,"

Es memiliki kerapatan yang jauh lebih rendah daripada air. Daerah elevasi tinggi di Titan nampaknya memiliki akar (es) yang cukup besar sehingga mampu menggantikan banyaknya air di bawahnya sehingga ia memiliki gaya gravitasi yang lemah.

Sebab es memiliki volume lebih rendah dari volume air. Oleh sebab itu ia akan mengapung.

Es akan mengapung dalam air. Namun anehnya es di Titan ini tetap tenggelam. Apa yang membuatnya bisa seperti itu?

Untuk menjawabnya maka ilmuwan memiliki beberapa teori di antaranya bahwa es tersebut kemungkinan memiliki "molekul kandang" yang dikenal sebagai "Clathrates".

Namun untuk memastikan hal ini ilmuwan memerlukan instrumen pengamatan yang lebih canggih dari sekedar wahana Cassini. Cassini sendiri tidak memiliki kemampuan untuk menganalisa interior dari suatu planet atau satelit alam seperti Titan. Bisa saja lapisan penyusun Titan terdiri dari es dan batu.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.