Saran pencarian

Cassini Jepret Bumi dan Bulan dari Orbit Planet Saturnus

Tidak ada tempat tinggal selain rumah. Inilah bagaimana Bumi dan Bulan dipotret dari jarak miliaran kilometer jauhnya. Bumi tidak lebih dari sekadar sebutir debu di antara cincin Saturnus, menunjukkan kepada kita betapa luar biasa besarnya alam semesta ini.
Bumi (kanan) dan Bulan (kiri) yang tampak hanya bagai titik terang dari orbit Saturnus. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Info Astronomy - Tidak ada tempat tinggal selain rumah. Inilah bagaimana Bumi dan Bulan dipotret dari jarak miliaran kilometer jauhnya. Bumi tidak lebih dari sekadar sebutir debu di antara cincin Saturnus, menunjukkan kepada kita betapa luar biasa besarnya alam semesta ini.

Gambar Bumi dan Bulan ini dipotret saat wahana antariksa nirawak Cassini sedang mengorbit Saturnus, 1,4 miliar kilometer jauhnya dari Bumi. Meski resolusi gambarnya tidak baik, dari posisinya kita bisa mengetahui bahwa Atlantik bagian selatan sedang menghadap Saturnus dalam gambar ini.

Bumi dan Bulan keduanya terlihat dalam celah besar antara cincin A (atas) dan cincin F (bawah). Keduanya berada di gap Keeler dan Encke yang juga terlihat di dalam cincin A.

Gambar Bumi dan Bulan dari Cassini yang belum dipotong. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Cassini adalah misi kooperatif antara NASA, European Space Agency (ESA), dan Badan Antariksa Italia. Dalam 13 tahun operasinya, ia telah merevolusi pemahaman kita tentang Saturnus dan satelit-satelit alaminya, yang mengarah pada penemuan penting samudera di Enseladus yang ternyata cocok untuk kehidupan. Cassini juga menemukan adanya lautan metana cair di permukaan Titan.

Sekarang ini, Cassini telah kehabisan bahan bakar roket pendorongnya yang selama ini digunakan untuk menyesuaikan orbitnya. Sejak tahun 2010, NASA telah memutuskan untuk mengakhiri misi Cassini dengan diterjunkan secara terarah ke Saturnus pada tahun 2017 ini untuk melindungi dan melestarikan satelit-satelit alami Saturnus untuk eksplorasi di masa depan.

Menurut tim misi Cassini, wahana antariksa tersebut akan melakukan transisi dari jalur orbitnya yang sekarang ke jalur orbit "Grand Finale", terbang lintas dalam jarak dekat dengan satelit alami terbesar Saturnus, Titan, pada 22 April 2017 ini. Gravitasi Titan akan membelokan jalur orbit Cassini.

Dengan begitu, menurut perhitungan, pada tanggal 26 April 2017 wahana antariksa Cassini akan berada pada jarak hanya 2.400 km dari atmosfer teratas Saturnus. Hingga akhirnya pada 15 September 2017, Cassini akan terjun ke atmosfer Saturnus, ia akan mengirim data terakhir dari beberapa instrumennya hingga sinyalnya hilang.


Sumber: Jet Propulsion Laboratory
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.