Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Pandangan Tajam Planet Neptunus dari VLT

Tahukah kamu? Citra planet Neptunus yang tajam di atas ini bukan dipotret oleh sebuah wahana antariksa yang berada di dekat planet raksasa es tersebut, melainkan dipotret melalui teleskop di permukaan Bumi.
Planet Neptunus dipotret dengan instrumen baru VLT. Kredit: ESO/P. Weilbacher (AIP)
Info Astronomy - Tahukah kamu? Citra planet Neptunus yang tajam di atas ini bukan dipotret oleh sebuah wahana antariksa yang berada di dekat planet raksasa es tersebut, melainkan dipotret melalui teleskop di permukaan Bumi.

Citra Neptunus yang tajam dan menakjubkan ini diambil dengan instrumen MUSE (Multi Unit Spectroscopic Explorer) pada teleskop Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory (ESO) yang terletak di Cile. Instrumen MUSE baru-baru ini diperbarui dengan penambahan fitur tomografi laser.

Tomografi laser menjadi seperti optik adaptif bagi VLT, yang membuat para astronom kini bisa mengurangi efek blur atmosfer saat memotret benda-benda langit dari permukaan Bumi. Selama ini, efek blur atmosfer tersebut merupakan masalah besar yang dihadapi oleh semua teleskop berbasis darat.

Efek blur atau turbulensi pada atmosfer Bumi kita menyebabkan gambar-gambar alam semesta yang dipotret dari permukaan Bumi menjadi terdistorsi saat melewati atmosfer kita, dan para astronom harus repot meningkatkan kualitas gambar secara artifisial. Tapi kini, hal itu tidak perlu lagi dilakukan berkat VLT.

Neptunus, dengan jarak rata-rata 4,5 miliar kilometer dari Bumi, cukup sulit untuk dilihat dari Bumi. Pandangan terbaik kita terhadap Neptunus satu-satunya berasal dari wahana antariksa Voyager 2, yang terbang lintas planet raksasa es tersebut tahun 1989, diikuti oleh Teleskop Antariksa Hubble yang bekerja di orbit Bumi.

Namun kini, menurut ESO, gambar-gambar yang dihasilkan dari MUSE pada VLT telah mampu melampaui kemampuan Hubble. Tidak percaya? Lihat gambar di bawah ini:

VLT vs Hubble. Kredit: ESO/P. Weilbacher (AIP)
"(Peningkatan baru pada VLT) ini akan memungkinkan para astronom untuk mempelajari objek-objek alam semesta dengan detail yang belum pernah ada sebelumnya, seperti mempelajari lubang hitam supermasif di pusat galaksi jauh, jet dari bintang muda, gugus bola, supernova, planet, dan banyak lagi," tulis ESO dalam siaran persnya.

Cara Kerja MUSE

Dengan uji coba yang cukup impresif saat digunakan untuk mengamati Neptunus, kamu mungkin penasaran tentang bagaimana MUSE pada VLT bekerja, kan?

Sebelum dilengkapi alat optik yang adaptif, cahaya dari objek langit yang datang ke teleskop VLT harus melalui atmosfer kita, sehingga gambar akan tampak kabur atau blur. Untuk mengatasi ini, VLT, yang terdiri dari empat teleskop di Gurun Atacama, menembakkan empat laser ke langit.

Apa fungsi dari laser ini? Bukan, ini bukan laser merah mainan anak-anak yang berbahaya bila terkena mata, melainkan laser yang bermanfaat untuk "membolongi" atau "membersihkan" atmosfer pada area di mana VLT ingin mengamati.

Pengamatan pun kemudian dilakukan. Algoritma-algoritma khusus dijalankan untuk menghasilkan gambar akhir yang tajam dan bersih. Untuk hasil contoh lain yang diambil dengan alat optik adaptif VLT, lihat gambar berikut ini:

Gugus bintang dalam pandangan MUSE VLT. Kredit: ESO/P. Weilbacher (AIP)
Ke depannya, ESO berharap bisa menggunakan teknologi ini pada Extremely Large Telescope (ELT), calon teleskop terbesar di dunia yang saat ini sedang tahap pembangunan, untuk mendapatkan citra alam semesta yang mengagumkan.

Untuk saat ini, kita memang baru mendapatkan citra Neptunus. Tunggu saja hasil pengamatan lainnya~
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com