Saran pencarian

Melihat Titan dalam Pandangan Inframerah

Titan, bulan terbesar milik planet Saturnus, merupakan satu-satunya bulan di tata surya yang memiliki atmosfer padat. Baru-baru ini, para astronom berhasil mendapatkan pandangan paling jelas terhadapnya melalui cahaya inframerah.
Titan dalam pandangan inframerah. Kredit: NASA/JHUAPL/JPL-Caltech
Info Astronomy - Titan, bulan terbesar milik planet Saturnus, merupakan satu-satunya bulan di tata surya yang memiliki atmosfer padat. Baru-baru ini, para astronom berhasil mendapatkan pandangan paling jelas terhadapnya melalui cahaya inframerah.

Setidaknya, ada enam gambar inframerah Titan yang mewakili beberapa pandangan global paling jelas dan paling mulus dari permukaan bulan es tersebut. Keenam gambar tersebut dibuat menggunakan data-data yang diperoleh dengan instrumen Visual and Infrared Mapping Spectrometer (VIMS) pada wahana antariksa Cassini dalam 13 tahun terakhir ini.

Mengamati permukaan Titan sendiri memang bukan hal yang mudah dilakukan. Dengan kabut tebal pada atmosfernya, permukaan Titan sulit dilihat. Diketahui, terdapat banyak partikel kecil yang disebut aerosol di atmosfer teratas Titan, sehingga untuk mengamati permukaannya dibutuhkan cara-cara tertentu, seperti melalui inframerah.

Dengan mengamati permukaan Titan melalui inframerah, instrumen VIMS dapat menembus kabut tebal untuk mendapatkan gambar yang jelas dari permukaan Titan.

Mengenal Titan

Titan merupakan bulan yang sering digambarkan sebagai mirip planet. Bagaimana tidak, Titan berukuran 50% lebih besar dari Bulan milik Bumi, dan bahkan 80% lebih masif. Ia juga adalah bulan terbesar kedua di tata surya setelah bulan terbesar milik planet Jupiter, Ganimede. Yang lebih menarik, Titan lebih besar dari Merkurius.

Jadi bila Titan mengorbit Matahari (bukan mengorbit Saturnus sebagai bulan), maka bisa saja ia dianggap sebagai planet di tata surya kita.

Ditemukan pada tahun 1655 oleh astronom Belanda Christiaan Huygens, Titan adalah bulan pertama Saturnus yang diketahui, dan bulan planet keenam yang diketahui manusia (setelah Bulan milik Bumi dan empat bulan Galilea milik Jupiter).

Titan mengorbit Saturnus pada jarak 20 kali radius Saturnus. Dari permukaan Titan, Saturnus muncul dalam diameter sudut 5,09 derajat. Dengan kata lain, Saturnus muncul 11,4 kali lebih besar dari diameter sudut Bulan yang diamati dari permukaan Bumi.

Titan terutama terdiri dari es air dan material batuan. Diketahui pula, terdapat danau hidrokarbon cair di daerah kutub Titan. Permukaan geologis Titan umumnya halus, dengan beberapa kawah impak bekas tabrakan meteor. Ada pula beberapa kriovolkano yang telah ditemukan.

Atmosfer Titan sebagian besar mengandung nitrogen; komponen yang mengarah pada pembentukan awan metana dan etana, serta kabut organik kaya nitrogen di sana. Iklimnya mirip dengan Bumi, ada hujan pula yang turun di sana.

Dengan citra terbaru dari VIMS ini, setidaknya kita telah mengetahui seperti apa wajah Titan yang lebih bersih. Juga tentunya telah membuka jalan bagi instrumen inframerah di masa depan yang bisa memotret Titan pada resolusi yang jauh lebih tinggi, mengungkapkan fitur yang tidak terdeteksi oleh instrumen Cassini.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com