Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Fakta-fakta Menarik Mengenai Gerhana Bulan

Tidak terasa, peristiwa gerhana Bulan total akan terjadi dalam dua bulan dari waktu artikel ini diterbitkan. Tepatnya pada 28 Juli 2018 mendatang, kita di Indonesia berkesempatan melihat merahnya Bulan purnama karena masuk bayangan umbra Bumi.
Gerhana Bulan total 31 Januari 2018. Kredit: Riza/InfoAstronomy.org
Info Astronomy - Tidak terasa, peristiwa gerhana Bulan total akan terjadi dalam dua bulan dari waktu artikel ini diterbitkan, tepatnya pada 28 Juli 2018 mendatang. Di tanggal itu, kita di Indonesia berkesempatan melihat merahnya Bulan purnama karena masuk bayangan umbra Bumi.

Tapi, sebelum kita mengamati peristiwa tersebut, ada baiknya mengetahui beberapa fakta menariknya. Nah, di tulisan kali ini, kami akan jabarkan beberapa fakta gerhana Bulan yang mungkin belum kamu ketahui. Yuk, simak atuh.

1. Mesti Syzygy

Apa itu syzygy (baca: sizigi)? Sederhananya, syzygy adalah istilah untuk menyebut peristiwa ketika tiga objek langit berbaris secara sejajar di ruang angkasa. Istilah syzygy ini berasal dari kata Yunani, syzgia, yang berarti "terangkai bersama".

Lalu, apa hubungannya syzygy dengan gerhana Bulan? Jelas ada~

Gerhana, baik itu gerhana Bulan maupun gerhana Matahari, terjadi ketika sebuah objek langit hilang atau tertutupi secara total atau sebagian dari pandangan, karena dihalangi oleh objek langit lain. Hal itu hanya dapat terjadi ketika ketiga objek langit (Matahari, Bumi, dan Bulan) berada dalam syzygy.

Tapi ada yang perlu dicatat juga nih. Memang benar semua gerhana harus syzygy, tetapi tidak semua syzygy adalah gerhana. Misalnya, fase Bulan purnama dan Bulan Baru adalah syzygy juga, tapi tidak selalu terjadi gerhana karena orbit Bulan yang miring 5 derajat terhadap orbit Bumi.

Atau ketika ada planet, dalam hal ini Merkurius dan Venus, yang melintasi wajah Matahari dalam pandangan dari Bumi, peristiwa yang dikenal sebagai transit itu juga terjadi karena syzygy antara Matahari, planet, dan Bumi.

2. Ada Tiga Jenis Gerhana Bulan

Tidak melulu gerhana Bulan adalah gerhana Bulan total, nanti manusia keenakan. Setidaknya, ada tiga jenis gerhana Bulan yang bisa kita amati, yakni gerhana Bulan total, gerhana Bulan parsial, dan gerhana Bulan penumbra.

Jenis-jenis gerhana Bulan. Kredit: Indiainfoonline.com
Gerhana Bulan total terjadi ketika Bulan melintasi bayangan gelap Bumi, atau yang dikenal sebagai umbra dalam astronomi. Pada umbra, cahaya dari Matahari yang menerobos atmosfer Bumi dibiaskan ke sini, sehingga alih-alih gelap, Bulan yang masuk ke umbra justru akan memerah.

Yang kedua adalah gerhana Bulan parsial, atau juga dikenal sebagai gerhana Bulan sebagian. Peristiwa ini terjadi ketika hanya sebagian wajah Bulan saja yang masuk ke bayangan umbra Bumi, sementara sisanya hanya dilingkupi bayangan terang Bumi atau yang dikenal sebagai penumbra.

Ketiga, gerhana Bulan penumbra. Gerhana jenis ini sering dianggap "gerhana Bulan tak kasat mata". Bukan tanpa alasan dijuluki seperti itu, sebab memang perubahan wajah Bulan saat sebelum dan puncak gerhana tidak jauh berbeda karena seluruh wajah Bulan hanya masuk bayangan penumbra saja.

3. Gerhana Bulan Memiliki Batasan

Batasan? Bukan, bukan seperti pacarmu yang selalu membatasimu untuk melakukan ini-itu atau pergi dengan teman-temanmu, hanya karena dia kurang percaya diri~

Batasan di sini artinya adalah gerhana Bulan tidak akan berlangsung selamanya, melainkan hanya bisa bertahan selama 3 jam 40 menit. Juga, totalitas gerhana hanya dapat berlangsung hingga 1 jam 40 menit saja.

Durasi di atas juga merupakan durasi terlama, beberapa gerhana Bulan bisa jauh lebih pendek durasinya. Ini karena bentuk bayangan Bumi yang berbentuk kerucut, jadi durasi tiap gerhana Bulan tergantung di mana dan seberapa jauh Bulan bergerak di dalam melintasi bayangan Bumi.

4. Seberapa Sering Gerhana Bulan Terjadi?

Selama abad ke-21 ini, setidaknya akan ada 85 gerhana Bulan total yang terjadi pada lokasi-lokasi berbeda di Bumi, dengan satu lokasi geografis tertentu di permukaan Bumi akan dapat melihat rata-rata 40 hingga 45 total gerhana Bulan atau sekitar satu gerhana setiap 2,3 tahun. Banyak juga, kan?

Hal itu jelas berbeda dengan gerhana Matahari. Bila suatu lokasi geografis tertentu di Bumi bisa melihat satu gerhana Bulan tiap 2,3 tahun, maka suatu lokasi geografis tertentu itu hanya bisa melihat rata-rata sekali gerhana Matahari setiap 375 tahun.

Alasan perbedaan besar itu sederhana. Untuk melihat gerhana Matahari total, yang lebar jalur totalitasnya tidak bisa lebih dari 268 kilometer, hanya wilayah-wilayah tertentu saja yang bisa mengamatinya.

Sebaliknya, wilayah visibilitas untuk gerhana Bulan total bisa meluas, bahkan sangat luas, ke lebih dari separuh Bumi, yang memungkinkan miliaran manusia untuk ikut serta dalam mengamatinya secara berbarengan.

Bulan. Kredit: NASA

5. Gerhana Bulan Total Berdurasi Terpanjang

Durasi total terpanjang untuk gerhana Bulan adalah 106 menit. Ini bisa terjadi ketika Bulan melintas tepat di tengah-tengah bayangan umbra Bumi ditambah jarak Bulan yang berada pada titik terjauh dari Bumi, yang dikenal dengan istilah apogee. Ketika Bulan di apogee, ia akan bergerak lebih lambat, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyeberangi bayangan Bumi.

Selain itu, gerhana Bulan total berdurasi terpanjang cenderung terjadi selama musim panas di belahan Bumi utara, ketika Bumi dekat aphelion (titik terjauh di orbitnya dari Matahari). Karena ketika Bumi berada di aphelion, bayangannya sedikit lebih besar daripada ketika Matahari lebih dekat dengan Bumi kita, yang pada akhirnya menghasilkan gerhana Bulan berdurasi panjang.

Dalam sejarah, tercatat gerhana Bulan total 16 Juli 2000, yang terlihat di Samudra Pasifik, Asia Timur, sampai Australia adalah salah satu gerhana Bulan berdurasi terpanjang. yang berlangsung sekitar 106 menit 25 detik. Lebih lampau lagi, pada 13 Agustus 1859, totalitas gerhana Bulan bahkan berlangsung 3 detik lebih lama dari itu.

Di abad ke-21 ini, gerhana Bulan total berdurasi terlama akan terjadi pada 28 Juli 2018 mendatang, yakni mencapai 103 menit. Jelas sangat disayangkan bukan bila kita tidak menyaksikan gerhana pada Juli mendatang?

Tim InfoAstronomy.org bekerja sama dengan komunitas Jejak Pengamat Langit mengadakan acara pengamatan gerhana Bulan total 28 Juli 2018 di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bila kamu tertarik untuk ikut, silakan kunjungi tautan berikut ini: Jejaklangit.com/tour

Nah, itulah fakta-fakta menarik mengenai gerhana Bulan. Semoga bisa menambah wawasanmu. Uwuwu~
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com