Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Saturnus Membantu Jupiter dalam Membentuk Bulan-bulan Terbesarnya

Ketika sekelompok peneliti gabungan dari Prancis dan AS melakukan simulasi komputer tentang asal-usul bulan-bulan milik planet Jupiter, mereka menemukan bahwa planet Saturnus mungkin memainkan peran dalam pembentukan bulan-bulan terbesar Jupiter. Kok baik banget, ya?
Planet Saturnus. Kredit: ESA/Hubble, NASA
Info Astronomy - Ketika sekelompok peneliti gabungan dari Prancis dan AS melakukan simulasi komputer tentang asal-usul bulan-bulan milik planet Jupiter, mereka menemukan bahwa planet Saturnus mungkin memainkan peran dalam pembentukan bulan-bulan terbesar Jupiter. Kok baik banget, ya?

Penemuan ini pun lantas dapat menjelaskan apakah bulan raksasa yang berpotensi laik huni bisa terbentuk di sekitar planet asing di luar tata surya kita atau tidak.

Sekadar informasi, empat bulan terbesar Jupiter, Io, Europa, Ganimede dan Kalisto, yang juga dikenal sebagai bulan Galilea karena ditemukan oleh Galileo Galilei pada tahun 1610, merupakan bulan-bulan yang berukuran besar. BahkankKeempatnya lebih besar dari Pluto, dan Ganimede lebih besar dari Merkurius.

Penelitian sebelumnya menjelaskan bahwa Ganimede dan Kalisto mungkin memiliki samudra air dalam bentuk cair di bawah kerak es mereka. Karena kehidupan ditemukan hampir di setiap tempat yang memiliki air di Bumi, maka keberadaan air di dua bulan terbesar ini pun menimbulkan kemungkinan bahwa bulan-bulan ini berpotensi dihuni kehidupan asing juga.

Namun, banyak yang tidak diketahui tentang bagaimana bulan-bulan raksasa tersebut terbentuk. Pertanyaan besar yang belum diketahui jawabannya adalah: apakah bulan-bulan ini terbentuk dari material di sekitar Jupiter, atau berasal dari luar tata surya?

Pernah ada penelitian yang menunjukkan bahwa bulan Galilea terbentuk dari piringan materi yang mengelilingi Jupiter selama tahap terakhir pembentukan sang planet raksasa gas tersebut. Namun, tetap tidak pasti dari mana piringan materi ini berasal dan bagaimana mereka bisa mengerubungi Jupiter.

Bahkan, penelitian tersebut menunjukkan bahwa ketika Jupiter terbentuk dari piringan gas dan debu yang mengelilingi Matahari, ia justru membersihkan orbitnya dari segala material sisa-sisa pembentukan Matahari di sekelilingnya. Membentuk gap yang besar di sepanjang jalur orbitnya.

Nah, gap ini seharusnya mengisolasi Jupiter dari sisa piringan protoplanet, yang seharusnya membuat Jupiter untuk kesulitan dalam hal mengumpulkan cukup material padat untuk membentuk bulan-bulan Galilea yang berukuran sangat besar ini.

Bantuan Saturnus

Penelitian terbaru pun dilakukan. Kini, para astronom menyarankan bahwa bulan-bulan Galilea mungkin telah terbentuk dengan bantuan planet Saturnus. "Mengungkap peran penting Saturnus dalam memberikan material untuk membentuk bulan-bulan Galilea cukup menarik," kata pemimpin studi ini, Thomas Ronnet, astrofisikawan di Aix Marseille University, Prancis.

Ronnet dan rekan-rekannya mengembangkan model komputer untuk mengetahui bagaimana gap atau celah yang terbentuk di sekitar Jupiter pada masa awal pembentukannya. Mereka menemukan bahwa, di tepi luar celah itu, sebuah reservoir planetesimal, ribuan material sisa-sisa pembentukan Matahari yang memiliki ukuran sebesar asteroid, saling menyatu dari waktu ke waktu.

Menurut model komputer ini, diketahui juga bahwa inti planet Saturnus mungkin terbentuk di dalam reservoir planetesimal ini. Seiring terbentuknya Saturnus, gaya gravitasinya membuat sisa reservoir planetesimal ini berhamburan ke arah Jupiter dan tata surya bagian dalam, menyediakan cukup material untuk membentuk bulan-bulan Galilea.

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa efek gravitasi Saturnus pada reservoir planetesimal ini bisa juga menjadi penyebab terbentuknya sabuk asteroid utama yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Saturnus mungkin juga membantu menyebarkan es ke dalam tata surya bagian dalam, membantu Bumi untuk memiliki air.

"Penemuan ini menekankan bagaimana kehadiran planet raksasa membantu membentuk sistem planet pada sebuah bintang," kata Ronnet.

Hmm... Saturnus rupanya sangat berjasa, ya! Para astronom telah merinci temuan mereka secara daring pada tanggal 9 April 2018 dalam sebuah penelitian yang bisa Anda baca di The Astrophysical Journal.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com