Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Menilik Pembentukan Komet Unik 67P/Churyumov-Gerasimenko

Masih ingatkah Anda dengan komet 67P/Churyumov-Gerasimenko? Komet ini sempat naik daun ketika wahana antariksa Rosetta milik Agensi Antariksa Eropa tiba di orbitnya. Kini, para astronom telah mempelajari bagaimana proses pembentukannya.
Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko. Kredit: ESA
Info Astronomy - Masih ingatkah Anda dengan komet 67P/Churyumov-Gerasimenko? Komet ini sempat naik daun ketika wahana antariksa Rosetta milik Agensi Antariksa Eropa tiba di orbitnya. Kini, para astronom telah mempelajari bagaimana proses pembentukannya.

Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko, atau panggil saja Chury, merupakan salah satu dari sekian banyak komet yang paling membuat para astronom penasaran, terutama karena bentuknya yang mirip bebek (atau ayam krispi Mekdi?).

Menurut sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di jurnal Nature Astronomi, Komet Chury diperkirakan terbentuk dari dua inti komet yang bertabrakan di masa lalu dan saling menempel hingga saat ini.

Para astronom percaya bahwa untuk dua komet yang bisa bergabung sedemikian rupa, mereka harus memiliki tiga ciri: Pertama, mereka harus memiliki kerapatan yang sangat rendah. Kedua, mereka harus kaya akan volatil (unsur dan senyawa dengan titik didih rendah). Dan ketiga, yang paling penting, mereka harus bergerak sangat lambat sehingga tidak sepenuhnya hancur saat saling bertabrakan.

Masalahnya adalah, tabrakan "lembut" yang membentuk Komet Chury ini hanya bisa terjadi pada masa-masa awal pembentukan tata surya, sekitar empat miliar tahun lalu, yang mana pada masa-masa itu ada banyak sekali kekacauan dari tumbukan antarbenda langit. Nah, jika batuan rapuh seukuran Chury (dengan radius kira-kira satu kilometer) telah berkeliaran sejak masa awal tata surya, bagaimana ia bertahan?

Masih menurut penelitian ini, jawabannya adalah: Tidak.

Simulasi numerik yang dijalankan oleh sekelompok astronom di Mésocentre Sigamm, Observatoire de la Côte d'Azur, menunjukkan bahwa Komet Chury tidak bisa bertahan dalam tabrakannya. Ketika dua komet pembentuk Chury bertabrakan, mereka akan hancur dan hanya meninggalkan sisanya yang berukuran kecil.

EurekAlert mencatat, pasca-tabrakan, elemen-elemen volatil yang menyebar akan saling menarik kembali satu sama lain, lalu menggumpal kembali membentuk komet yang kini kita amati, Komet Chury. Dari penggabungan yang awalnya kecil, lama kelamaan Komet Chury pun membesar.

Penelitian ini pun menambah wawasan baru tentang komet. Yakni bahwa komet rupanya dapat berubah bentuk dalam beberapa hari saja, bahkan beberapa jam. Tabrakan antarkomet seperti ini juga sering terjadi di sabuk Kuiper (cincin komet di luar orbit Neptunus). Dengan kata lain, Chury bisa terbentuk kapan saja, tidak harus di masa awal tata surya.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com