Saran pencarian

Mengamati Macam-macam Cakram Protoplanet Asing

Dengan sebuah instrumen ilmiah yang terpasang pada Very Large Telescope di Cile, sekelompok ilmuwan dari ETH Zurich mengamati cakram pembentuk planet di sekitar bintang-bintang muda. Apa saja yang bisa dipelajari?
Salah satu cakram protoplanet asing. Kredit: ESO/H. Avenhaus/DARTT-S
Info Astronomy - Dengan sebuah instrumen ilmiah yang terpasang pada Very Large Telescope di Cile, sekelompok ilmuwan dari ETH Zurich mengamati cakram pembentuk planet di sekitar bintang-bintang muda. Apa saja yang bisa dipelajari?

Cakram pembentuk planet ini dianggap mirip dengan cakram pembentuk planet yang mengitari Matahari 4,5 miliar tahun yang lalu. Anehnya, bentuk-bentuk cakram sangat berbeda. Bentuk yang bermacam-macam ini pun akan membantu memberikan lebih banyak wawasan tentang bagaimana proses pembentukan planet.

Instrumen ilmiah yang digunakan ini dikenal sebagai SPHERE (Spectro-Polarimetric High-contrast Exoplanet REsearch). Dikembangkan oleh European Southern Observatory (ESO), para astronom dari ETH Zurich dan Max Planck Institute for Astronomy mampu mengambil gambar cakram pembentuk planet di sekitar bintang-bintang muda menggunakan SPHERE.

Cakram-cakram ini sendiri disebut sebagai cakram protoplanet. Dari pengamatan yang sudah dilakukan, cakram seperti ini hanya ada pada bintang yang disebut sebagai bintang TTauri -- nenek moyang Matahari kita -- serta juga di sekitar saudara-saudaranya yang lebih masif yang disebut bintang Herbig Ae/Be.

Selama ini, para astronom lebih memfokuskan sebagian besar penelitian cakram protoplanet pada bintang Herbig Ae/Be. Namun, dengan SPHERE, kini para astronom sudah bisa melakukan survei dan penelitain terhadap cakram protoplanet di bintang TTauri juga.

Sembilan cakram protoplanet asing. Kredit: ESO/H. Avenhaus/E. Sissa
Setidaknya, sembilan cakram protoplanet di sembilan bintang TTauri berbeda berhasil diamati dan dipelajari pada penelitian terbaru ini. "Kami tidak hanya dapat mendeteksi sembilan cakram protoplanet asing dengan jelas," kata Henning Avenhaus, salah satu astronom dalam studi ini. "Tetapi, yang mengejutkan, kami menemukan kalau mereka tampak sangat berbeda."

Beberapa cakram protoplanet asing yang ditemukan ini memiliki radius 80 AU (80 kali jarak Matahari-Bumi), sementara beberapa lainnya juga ada yang selebar 700 AU. Namun, tidak ada satupun dari mereka yang menampilkan struktur spiral, yang merupakan fenomena yang terlihat pada bintang Herbig Ae/Be.

"Pertanyaan kuncinya adalah, bagaimana kita bisa memahami dari mana perbedaan ini berasal dan apa artinya bagi pembentukan planet di sekitar berbagai jenis bintang?" tutur Avenhaus.

Menurut para astronom, planet-planet di alam semesta (termasuk di tata surya) awalnya terbentuk dari cakram protoplanet yang mengitari bintang muda. Melalui proses yang melibatkan tarikan gravitasi, benturan, dan akresi, gumpalan materi pada cakram ini kemudian menjadi protoplanet, cikal bakal planet. Protoplanet yang massanya cukup besar kemudian akan menjadi planet.

Mengamati cakram protoplanet sangat menarik bagi para astronom. Selain bisa mengamati bagaimana planet-planet di sana terbentuk, mereka juga bisa dijadikan acuan tentang bagaimana tata surya kita terbentuk.

Hasil penelitian ini bisa dibaca lebih lanjut di The Astrophysical Journal.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com