Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Teori Baru Pembentukan Tata Surya: Dari Bintang Wolf-Rayet

Bagaimana tata surya kita terbentuk? Baru-baru ini, sekelompok astronom telah mengusulkan sebuah teori baru yang menjelaskan pembentukan sistem tata surya kita yang terjadi pada 4,6 miliar tahun yang lalu. Seperti apa teorinya?
WR124, salah satu bintang Wolf-Rayet di galaksi kita. Kredit: Hubble/ESA, NASA, Judy Schmidt
Info Astronomy - Bagaimana tata surya kita terbentuk? Baru-baru ini, sekelompok astronom telah mengusulkan sebuah teori baru yang menjelaskan pembentukan sistem tata surya kita yang terjadi pada 4,6 miliar tahun yang lalu. Seperti apa teorinya?

Sebelum kami menjelaskan lebih jauh, Anda mungkin berpikir, "Ah, ini hanya teori!". Namun, tahukah Anda apa itu "teori"? Menurut KBBI, teori merupakan sebuah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi, atau penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta.

Dengan kata lain, teori berbeda dengan hipotesis, yakni sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (belum memiliki bukti). Sehingga bila suatu pendapat ata penelitian sudah dianggap sebagai teori, maka hal itu bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.

Kembali lagi ke topik artikel, teori baru pembentukan tata surya kita ini menunjukkan bahwa tata surya lahir dari bintang raksasa yang menumpahkan lapisan terluarnya.

Diterbitkan di Astrophysical Journal, sebuah studi dari sekelompok astronom di Universitas Chicago, AS melirik jenis bintang Wolf-Rayet yang dianggap sebagai nenek moyang dari Matahari kita. Bintang Wolf-Rayet sendiri merupakan jenis bintang paling besar dan paling cemerlang di alam semesta.

Dalam jurnal penelitiannya, para astronom memperkirakan bahwa bintang Wolf-Rayet yang menyebabkan pembentukan tata surya kita mungkin memiliki ukuran yang mencapai 40 sampai 50 kali ukuran Matahari kita.

Saat bintang raksasa tersebut menumpahkan lapisan luarnya -- yang mana ini merupakan proses akhir dari kehidupan normal untuk bintang raksasa sepertinya -- angin bintangnya yang kuat akan membentuk struktur gelembung di sekitarnya. Menurut penelitian, tata surya terbentuk di dalam salah satu gelembung ini.

Karena ada sejumlah besar gas dan debu yang terjebak di dalam gelembung ini, "cangkang gelembung semacam itu adalah tempat yang baik untuk menghasilkan bintang," kata Nicolas Dauphas, salah satu astronom dalam studi ini.

Sebelum teori ini, peristiwa supernova lah yang dipandang sebagai "nenek moyang" pembentukan tata surya kita. Setelah sebuah bintang meledak, debu dan gas yang dihasilkan akan runtuh membentuk protobintang, yang mana protobintang tersebut pada akhirnya akan berevolusi menjadi Matahari kita.

Namun, teori sebelumnya ini tidak memperhitungkan temuan yang tidak biasa di masa-masa awal tata surya kita. Diperkirakan ada banyak isotop aluminium-26, tapi tidak terlalu banyak zat besi-60. Hal ini pun rupanya sesuai dengan bintang Wolf-Rayet.

"Faktanya, angin bintang Wolf-Rayet mungkin bertanggung jawab atas keberadaan isotop aluminium-26 di tata surya awal yang telah disebutkan sebelumnya," kata Vikram Dwarkadas, salah satu astronom dalam studi ini, dilansir Astronomy.com. Bintang Wolf-Rayet sendiri juga tidak memiliki isotop besi-60.

Aluminium-26 kemungkinan besar terbawa oleh butiran debu pada gelembung bintang Wolf-Rayet yang akhirnya kini membentuk tata surya kita.

Bintang Wolf-Rayet dalam pembentukan Matahari dan tata surya kita saat ini telah mengakhiri hidupnya sejak lama, mungkin ia telah meledak sebagai supernova atau runtuh menjadi lubang hitam. Tapi, bintang jenis ini memberikan teori baru yang menarik tentang bagaimana tata surya kita bermula, dan mungkin juga bagaimana sistem bintang lain terbentuk.


Sumber: Universitas Chicago, Astrophysical Journal.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com