Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Serba-serbi Solstis Desember

Kamis, 21 Desember 2017, Bumi kita akan mengalami apa yang disebut sebagai solsitis. Tahukah Anda apa itu solstis? Apakah ini merupakan peristiwa yang berbahaya?
Ilustrasi kemiringan Bumi terhadap Matahari pada solstis Desember. Kredit: Timeanddate.com

Info Astronomy - Kamis, 21 Desember 2017, Bumi kita akan mengalami apa yang disebut sebagai solsitis. Tahukah Anda apa itu solstis? Apakah ini merupakan peristiwa yang berbahaya?

Solstis adalah peristiwa untuk mendandakan pergerakan semu Matahari akibat rotasi Bumi yang miring sekitar 23,5 derajat. Pada 21 Desember nanti, hari tersebut akan menjadi hari terpanjang di tahun 2017 untuk belahan Bumi selatan, mereka akan memasuki pertengahan musim panas.

Dalam berputar para porosnya, Bumi tidak seperti gasing yang putaran sumbunya tegak lurus, melainkan termiring-miring 23,5 derajat. Setiap Desember (dan Juni), poros rotasi Bumi miring terhadap Matahari, sehingga di Desember belahan Bumi selatan akan lebih banyak menerima sinar Matahari, sementara di Juni belahan Bumi utara lah yang lebih banyak menerima sinar Matahari.

Solstis Desember adalah hari dalam setahun di mana Matahari mencapai titik paling selatan di langit, tepatnya di rasi bintang Kaprikornus yang berada pada deklinasi 23,5 derajat lintang selatan. Dengan begitu, orang-orang di belahan Bumi utara akan mengalami siang hari yang lebih sebentar, dan sebaliknya di belahan Bumi selatan.

Secara astronomis, solstis Desember akan terjadi pukul 23.28 WIB. Peristiwa ini dikenal juga sebagai Winter Solstice (Solstis Musim Dingin) atau puncak musim dingin untuk belahan Bumi utara, dan Summer Solstice di belahan Bumi selatan.

Lalu, apa dampak solstis Desember bagi Indonesia? Waspada selalu terhadap berita hoaks. Peristiwa solstis hanya seperti yang telah dijelaskan di atas saja, tidak lebih. Matahari di Indonesia akan tampak lebih condong berada di langit arah selatan pada tengah hari. Itu adalah peristiwa tahunan biasa yang setiap tahunnya kita tidak merasakan ada dampak buruknya, kan?

Peristiwa solstis juga tidak akan menyebabkan perubahan suhu Indonesia menjadi lebih panas, dan justru saat ini kita sedang mulai memasuki musim penghujan. Oh iya, adanya perubahan musim karena solstis yang disebabkan oleh miringnya sumbu rotasi Bumi ini membuktikan bahwa Bumi kita bulat!