Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Peristiwa Langit Ini Bisa Diamati di Malam Pergantian Tahun 2018!

Beberapa hari lagi, kita akan memasuki pergantian tahun dari 2017 ke 2018. Bila Anda berencana untuk merayakan malam pergantian tahun, berikut ada beberapa peristiwa langit yang bisa diamati saat malam tahun baru nanti.
Kredit ilustrasi: Pexels.com
Info Astronomy - Beberapa hari lagi, kita akan memasuki pergantian tahun dari 2017 ke 2018. Bila Anda berencana untuk merayakan malam pergantian tahun, berikut ada beberapa peristiwa langit yang bisa diamati saat malam tahun baru nanti.

Dimulai sekitar satu jam setelah Matahari terbenam, kita dapat menemukan Bulan yang berada di fase cembung awal di langit timur. Tak hanya Bulan, ia juga ditemani oleh Aldebaran, bintang paling terang di rasi bintang Taurus, dan ada pula gugus bintang Pleiades.

Letak Pleiades, Aldebaran, dan Bulan. Kredit: Stellarium/InfoAstronomy.org
Fase Bulan cembung atau waxing gibbous adalah fase ketika medan sinaran cahaya Matahari pada Bulan tampak lebih besar daripada fase Bulan separuh, namun tidak bulat sempurna layaknya fase Bulan purnama.

Fase cembung awal (dan cembung akhir, setelah purnama) merupakan fase Bulan terbaik untuk diamati melalui teleskop. Pada fase ini, kita bisa melihat banyak fitur kawah di Bulan yang berada di sepanjang terminator -- garis perbatasan antara Matahari terbit atau Matahari terbenam di Bulan. Di sini Anda akan melihat kawah-kawah Bulan yang menakjubkan.

Sementara itu, bintang Aldebaran sendiri akan tampak berwarna kemerahan di dekat Bulan, atau tepatnya sekitar 7 derajat dari sisi barat Bulan. Aldebaran sendiri adalah bintang raksasa oranye yang terletak sekitar 65 tahun cahaya dari Matahari di rasi bintang Taurus.

Aldebaran adalah bintang paling terang di rasi bintangnya dan sekaligus juga merupakan bintang keempat belas paling terang di langit malam. Tingkat kecerahan Aldebaran sangat bervariasi antara magnitudo 0,75 dan 0,95.

Nama Alderaban berasal dari bahasa Arab (al-dabarān), yang artinya "Si Pengikut". Nama ini kemungkinan di berikan karena Aldebaran seolah selalu mengikuti pergerakan gugus bintang Pleiades yang memang berada di dekatnya.

Gugus bintang Pleiades dan Aldebaran. Kredit: Stellarium/InfoAstronomy.org
Pleiades, atau juga dikenal sebagai Seven Sisters dan Messier 45, adalah gugus bintang terbuka yang berisi bintang-bintang tipe B yang terletak di rasi bintang Taurus. Ia adalah salah satu gugus bintang terdekat dari Bumi dan merupakan gugus bintang yang bisa diamati dengan jelas dengan mata telanjang di langit malam.

Gugus bintang ini didominasi oleh bintang biru dan sangat terang yang terbentuk dalam 100 juta tahun terakhir. Dengan begitu, kenampakannya di langit akan tampak kebiruan. Berbeda dengan kenampakan bintang tunggal, bila Anda mengamati Pleiades Anda akan menemukan bahwa ia tampak seperti kumpulan bintang yang saling berdekatan.

Ketiga benda langit ini bisa diamati sepanjang malam, mulai dari awal malam 31 Desember 2017 sampai dini hari 1 Januari 2018. Pada momen pergantian tahun (pukul 00.00), ketiganya akan berada pada ketinggian mulai dari 35 sampai 55 derajat dari cakrawala barat.

Galaksi Andromeda

Di malam menjelang pergantian tahun, kita juga berkesempatan menemukan galaksi Andromeda. Dengan magnitudo yang mencapai +3,4, galaksi Andromeda cukup redup, dan hanya bisa diamati di kondisi langit yang bebas polusi cahaya.

Letak galaksi Andromeda dari Pleiades. Kredit: Stellarium/InfoAstronomy.org
Anda bisa mulai mencari galaksi Andromeda di ketinggian 35 derajat dari cakrawala utara. Galaksi ini berada di rasi bintang Andromeda, hanya satu derajat dari bintang Nu Andromedae, bintang paling terang ketujuh di rasi bintang tersebut.

Dalam pandangan mata telanjang, galaksi Andromeda akan tampak seperti pita putih redup. Bila Anda mengamatinya dengan teleskop, Anda bisa menemukan adanya bulge atau bagian pusat galaksi Andromeda yang cukup terang.

Sayangnya, saat momen pergantian tahun, galaksi Andromeda sudah terbenam, sehingga pengamatan disarankan dimulai sejak satu atau dua jam setelah Matahari terbenam. Oh iya, karena ada cahaya Bulan, Andromeda akan muncul lebih redup lagi, jadi menemukannya akan menjadi tantangan tersendiri.

Hujan Meteor

Di malam pergantian tahun, kita bisa mengamati hujan meteor juga, lho! Hujan meteor ini bernama Quadrantid, terjadi sejak pekan terakhir Desember hingga akhir pekan pertama Januari tiap tahunnya. Dengan begitu, kita juga bisa mengamatinya untuk tahun ini.

Quadrantid sendiri mencapai puncaknya pada 4 Januari 2018 mendatang, namun kita bisa mulai mengamatinya sejak malam tahun baru. Hujan meteor yang berasal dari debris asteroid 2003 EH1 ini akan mencapai intensitas sekitar 50 meteor per jam bila diamati di lokasi langit yang cerah dan bebas polusi cahaya.

Namun, kemungkinan intensitasnya tahun ini akan menurun karena terjadi dekat dengan fase Bulan cembung sampai Bulan purnama. Hujan meteor ini memiliki titik radian di dekat rasi bintang Bootes.

Jangan berkecil hati. Bila beruntung, kita masih bisa menemukan meteor Quadrantid yang melesat di langit. Untuk mengamatinya, cukup berbaring sambil mengamati langit, tanpa teleskop, tanpa gadget.

Nah, itulah beberapa peristiwa langit yang bisa diamati di malam pergantian tahun nanti. Selamat berlibur dan menyambut tahun baru 2018!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com