Saran pencarian

Ular Kosmis yang Sedang Mengandung Bintang

Pernahkah Anda melihat ular sebesar galaksi? Gambar terbaru dari Teleskop Antariksa Hubble ini mengungkapkan Ular Kosmis, sebuah galaksi jauh yang dihuni oleh daerah pembentuk bintang aktif. Tapi, mengapa galaksi ini berbentuk seperti ular?
Ular kosmis, galaksi yang terdistorsi oleh gravitasi. Kredit: ESA/Hubble & NASA
Info Astronomy - Pernahkah Anda melihat ular sebesar galaksi? Gambar terbaru dari Teleskop Antariksa Hubble ini mengungkapkan Ular Kosmis, sebuah galaksi jauh yang dihuni oleh daerah pembentuk bintang aktif. Tapi, mengapa galaksi ini berbentuk seperti ular?

Usut punya usut, galaksi yang memanjang bagai Ular Kosmis ini adalah akibat pengaruh lensa gravitasi. Galaksi ini sebenarnya berbentuk normal-normal saja seperti galaksi pada umumnya. Namun, perspektif pandangan dari Bumi membuatnya terlihat berada di balik sebuah gugus galaksi besar yang dikatalogkan sebagai MACSJ1206.2-0847.

Galaksi yang jauh ini sebenarnya bukan berbentuk seperti ular. Sebaliknya, penampakannya telah diregangkan, terfragmentasi, dan terdistorsi oleh efek yang dikenal sebagai lensa gravitasi, yang terjadi saat cahaya dari galaksi ini melewati gugus galaksi.

Menariknya, alih-alih membuatnya lebih sulit untuk melihat objek langit jauh, efek lensa gravitasi yang kuat semacam itu justru meningkatkan resolusi pencitraan karena berperan besar dalam memperbesar objek-objek jauh yang sulit diamati.

"Massa gugus galaksi yang besar telah mampu melengkungkan ruang-waktu di sekitarnya," kata Antonio Cava, seorang astrofisikawan di Universitas Jenewa, Swiss. "Cahaya yang berasal dari galaksi latar belakang bakal mengikuti jalur yang berbeda, menghasilkan banyak gambar yang terdistorsi dalam pandangan dari Bumi."

Dengan menggunakan Hubble, para astronom baru-baru ini melihat beberapa Ular Kosmis, yang masing-masing dengan tingkat pembesaran yang berbeda. Dengan menggunakan teknik ini, galaksi dan fitur-fiturnya dapat dipelajari pada skala yang berbeda pula.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Astronomy, sebuah tim internasional yang dipimpin oleh Cava menggunakan efek lensa gravitasi ini untuk mempelajari galaksi jauh dengan detail yang belum pernah ada sebelumnya. Secara khusus, mereka mencari daerah terang yang dikenal sebagai gumpalan, di mana sejumlah besar bintang diketahui sedang dalam proses pembentukan di sana.

Studi sebelumnya tentang galaksi jauh menunjukkan bahwa gumpalan ini sangat besar, yakni berdiameter sekitar 3.000 tahun cahaya. Itu membuat gumpalan ini seribu kali lebih besar dari gumpalan serupa di galaksi-galaksi terdekat, di mana pembentukan bintang juga terjadi.

Perbedaan dalam skala ini merupakan teka-teki bagi astrofisikawan, yang tidak dapat menjelaskan mengapa galaksi jauh memiliki gumpalan yang begitu besar. Salah satu penjelasannya adalah bahwa cahaya dari galaksi jauh telah lama berjalan melintasi ruang, sehingga dengan melihat mereka, pada dasarnya kita sedang mengintip miliaran tahun kembali ke masa muda alam semesta.

Meneliti Ular Kosmis merupakan sebuah langkah penting untuk memahami mekanisme fundamental yang mendorong pembentukan bintang di galaksi yang jauh. Kini, para astronom sedang lebih giat untuk "budi daya" Ular Kosmis lebih banyak.


Sumber: Nature Astronomy
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com