Saran pencarian

Menilik Asal-usul Asteroid Antarbintang A/2017 U1

Masih ingat dengan asteroid antarbintang A/2017 U1 yang baru ditemukan pada Oktober 2017 yang lalu? Kini, sekelompok astronom berhasil mengetahui dari mana asal asteroid asing yang mengunjungi tata surya kita tersebut.
Asteroid antarbintang A/2017 U1. Kredit: Alan Fitzsimmons (ARC, Queen’s University Belfast), Isaac Newton Group
Info Astronomy - Masih ingat dengan asteroid antarbintang A/2017 U1 yang baru ditemukan pada Oktober 2017 yang lalu? Kini, sekelompok astronom berhasil mengetahui dari mana asal asteroid asing yang mengunjungi tata surya kita tersebut.

Dijuluki sebagai Oumuamua, asteroid ini sempat menggemparkan dunia persilatan astronomi karena menjadi objek pertama yang diketahui berasal dari ruang antarbintang. Ia ditemukan saat mendekati Matahari dengan orbit hiperbolik yang menunjukkan bahwa ia berasal dari sistem planet lain.

Sebuah makalah penelitian tentangnya yang pra-cetaknya tersedia di arXiv telah menyarankan asal-usul asteroid tersebut. Para astronom yang terlibat dalam studi ini mengatakan bahwa asteroid A/2017 U1 berasal dari sebuah gugus bintang yang berjarak sekitar 163 hingga 277 tahun cahaya jauhnya dari Bumi.

Asteroid itu diperkirakan terlempar keluar dari sebuah sistem planet di gugus bintang tersebut sekitar 40 juta tahun yang lalu, lalu sejak saat itu bergerak mendekati arah tata surya kita.

"Studi kami mengungkapkan bahwa asteroid A/2017 U1 terbentuk dalam sebuah cakram protoplanet ... dan ia ditendang ke luar oleh salah satu planet di sana sekitar 40 juta tahun yang lalu," tulis Eric Gaidos dari Universitas Hawaii, pemimpin studi ini.

Lebih spesifiknya, Gaidos dan rekan-rekannya ini mengatakan bahwa sang asteroid berasal dari Asosiasi Carina dan Columba, sebuah area pembentuk bintang aktif di galaksi kita, yang juga merupakan bagian dari area pembentuk bintang aktif yang lebih besar yang bernama Asosiasi Tucana-Horologium.

Gaidos dan rekan-rekannya bisa sampai pada kesimpulan ini setelah melihat melalui data dari wahana antariksa Gaia milik European Space Agency (ESA), yang misi utamanya adalah melacak pergerakan 1 miliar bintang di galaksi kita. Dari data Gaia, para astronom ini kemudian mencoba untuk melacak beberapa kandidat yang merupakan awal pergerakan asteroid A/2017 U1.

Grafik jalur orbit asteroid A/2017 U1 dalam melintasi tata surya kita. Kredit: Universitas Hawaii
Data Gaia berhasil mendukung penelitian Gaidos dan rekan-rekannya. Mereka pun telah meneliti bahwa objek antarbintang ini tidak terlihat tanda-tanda pembentukan koma dan es, yang menunjukkan bahwa objek tersebut memang merupakan asteroid, bukan komet. Ini menunjukkan bahwa objek tersebut terbentuk relatif jauh dari bintang induknya.

Selain itu, data dari Gaia juga membuat Gaidos dan rekan-rekannya mampu memperkirakan ukuran planet yang bertanggungjawab dalam menendang batu antariksa ini ke arah kita. Kemungkinan besar, planet tersebut merupakan jenis planet Bumi super, atau sebuah planet yang memiliki 20 hingga 30 kali massa Bumi.

Menariknya, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa asteroid A/2017 U1 mungkin bukan satu-satunya pengunjung antarbintang yang menuju ke arah tata surya kita. Gaidos dan rekan-rekannya menunjukkan rupanya ada lebih banyak lagi objek antarbintang yang berkunjung ke tata surya kita yang sayangnya terlewat untuk kita temukan, tapi mungkin kita bisa menemukannya atau mendeteksinya kembali di masa yang akan datang.

Jadi, saat ini setidaknya kita bisa mengetahui sedikit tentang asal-usul pengunjung antarbintang itu. Mungkin saja, di masa depan, bukan hanya asteroid asing yang mengunjungi tata surya kita, melainkan juga kapal-kapal antariksa dari sistem bintang lain yang akan melakukan "first contact" dengan manusia Bumi.


Sumber: The Conversation, Nature.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com