Saran pencarian

Bentuk Tak Biasa Sang Asteroid Antarbintang

Masih ingat asteroid antarbintang yang mengunjungi tata surya kita beberapa pekan yang lalu? Baru-baru ini, para astronom telah merilis hasil penelitian pertama yang mendalam tentang asteroid antarbintang tersebut, yang mana temuannya sangat menarik.
Ilustrasi asteroid Oumuamua. Kredit: ESO/M. Kornmesser
Info Astronomy - Masih ingat asteroid antarbintang yang mengunjungi tata surya kita beberapa pekan yang lalu? Baru-baru ini, para astronom telah merilis hasil penelitian pertama yang mendalam tentang asteroid antarbintang tersebut, yang mana temuannya sangat menarik.

Dikenal sebagai 1I/2017 U1 (Oumuamua), asteroid ini memiliki bentuk aneh dan memanjang, berukuran 10 kali lebih panjang dari yang diperkirakan, yakni sekitar 400 meter, sepanjang lapangan sepak bola. Asteroid ini berputar pada porosnya sekali setiap 7,3 jam.

Adalah Karen Meech, dari Institut Astronomi Universitas Hawaii dan rekan-rekannya yang melakukan penelitian ini. Mereka dapat mengetahui atau mengidentifikasi bentuk asteroid ini dengan mengamati adanya variasi kecerahan yang besar saat asteroid tersebut melintas mendekati Matahari. Variasi ini dapat mengungkapkan bentuknya yang aneh.

Pengamatan juga mengonfirmasi bahwa ia memang merupakan asteroid, bukan komet, karena tidak memiliki koma yang terlihat. Asteroid ini ini diketahui berwarna gelap kemerahan. Warna ini diperkirakan merupakan hasil sinar kosmis yang meledakkannya selama jutaan tahun.

Asteroid Oumuamua juga tampak padat, artinya ia kemungkinan besar merupakan asteroid berbatu atau memiliki kandungan logam tinggi, dan tidak memiliki es yang signifikan.

Jalur pergerakan Oumuamua saat melintasi tata surya kita. Kredit: ESO/K. Meech
Asteroid ini sendiri pertama kali ditemukan pada 19 Oktober 2017 oleh teleskop Pan-STARRS 1 di Hawaii. Pada saat pengamatan pertama itu, para astronom sayangnya sedang melihat sang asteroid yang sudah melakukan perjalanannya mengelilingi Matahari dan menuju keluar dari tata surya, sehingga para astronom tidak sempat untuk mendapatkan data sebanyak mungkin.

Dengan menggunakan berbagai observatorium, termasuk Very Large Telescope (VLT) milik European Southern Observatory (ESO) di Cile, para astronom melakukan penelitian untuk dapat mengetahui ukuran, warna, bentuk, dan lainnya tentang pengunjung antarbintang ini.

"Kami harus bertindak cepat," kata Olivier Hainaut dari ESO di Garching, Jerman dalam pernyataannya. "Oumuamua sudah melewati titik terdekatnya dengan Matahari dan sedang bergerak kembali ke ruang antarbintang. Kami harus cepat."

Kini, para astronom terus mengamati asteroid antarbintang tersebut dengan harapan bisa mendapatkan lebih banyak data, termasuk dari mana asalnya. Ada beberapa hipotesis sejauh ini, salah satunya asteroid ini berasal dari sebuah gugus bintang yang berjarak sekitar 200 tahun cahaya dari Bumi, tapi belum ada yang tahu pasti.

Setidaknya, satu objek antarbintang diperkirakan masuk ke tata surya kita setiap tahun, tapi sayangnya sulit ditemukan, itulah sebabnya mengapa ini adalah yang pertama. Diharapkan bahwa teleskop yang akan datang seperti Large Synoptic Survey Telescope (LSST) dapat menemukan lebih banyak fitur seperti ini.


Sumber: Nature, ESO, IfA Hawaii.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com