Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Lima Pasang Lubang Hitam Supermasif Berhasil Ditemukan

Lubang hitam masih sangat menarik untuk dipelajari. Baru-baru ini, sekelompok astronom internasional berhasil menemukan lima pasang lubang hitam supermasif, yang secara signifikan meningkatkan jumlah pasangan lubang hitam supermasif yang diketahui keberadaannya di alam semesta sejauh ini.
Ilustrasi sepasang lubang hitam supermasif. Kredit: Josh Valenzuela/University of New Mexico
Info Astronomy - Lubang hitam masih sangat menarik untuk dipelajari. Baru-baru ini, sekelompok astronom internasional berhasil menemukan lima pasang lubang hitam supermasif, yang secara signifikan meningkatkan jumlah pasangan lubang hitam supermasif yang diketahui keberadaannya di alam semesta sejauh ini.

Tim astronom internasional tersebut menggunakan kombinasi pengamatan dengan teleskop optik, inframerah, dan sinar-X untuk menemukan benda-benda eksotis tersebut. Hasilnya, jurnal penelitian mereka dipublikasikan dalam dua makalah berbeda, satu di Astrophysical Journal dan yang lainnya di Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society.

Mengapa kami menyebutnya "pasangan lubang hitam supermasif"? Hal ini tidak lain karena lubang hitam supermasif yang ditemukan memang bukan lubang hitam supermasif tunggal, melainkan dua lubang hitam supermasif yang saling mengorbit satu sama lain.

Titik awal dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi di mana pasangan lubang hitam mungkin bersembunyi, yang mana lokasi yang paling mungkin terjadi adalah pada penggabungan dua galaksi. Tim astronom ini berhasil memilih target yang tepat menggunakan data galaksi yang sudah dilabeli sebagai penggabungan galaksi di proyek Galaxy Zoo.

Para astronom ini kemudian menggunakan wahana antariksa Wide-Field Infrared Survey Explorer (WISE) milik NASA dan menemukan tujuh target potensial yang tampaknya memiliki setidaknya satu lubang hitam. Mereka menindaklanjuti pengamatan dengan Observatorium Sinar-X Chandra untuk mengidentifikasi dua tanda sinar-X pada lima dari tujuh target ini.

Hasilnya, kelimanya masing-masing memancarkan dua sumber sinar-X, mengindikasikan bukti menarik untuk keberadaan pasangan lubang hitam supermasif yang saling mengorbit di sana. Dengan begitu, penelitian ini berhasil menemukan 10 lubang hitam supermasif sekaligus.

"Karya kami menunjukkan bahwa menggabungkan data inframerah dengan data sinar-X adalah cara yang sangat efektif untuk menemukan pasangan lubang hitam seperti ini," kata salah satu pemimpin studi ini, Sara Ellison dari Universitas Victoria di Kanada. "Sinar-X dan radiasi inframerah mampu menembus awan gas dan debu yang menyembunyikan lubang hitam ini dari pandangan kita, dan penglihatan tajam Chandra telah membantu kami mengamatinya."

Pasangan lubang hitam seperti ini sangat diminati para ilmuwan untuk dipelajari. Interaksi dan penggabungan lubang hitam dapat memungkinkan pengujian teori fisika serta melihat bagaimana lubang hitam itu sendiri berperan dalam evolusi galaksi induk mereka. Selain itu, pasangan lubang hitam ini juga memancarkan banyak gelombang gravitasi, sehingga penting untuk dipahami sebanyak mungkin mengenai hal itu.

"Penting untuk memahami bagaimana pasangan lubang hitam supermasif untuk membantu memprediksi sinyal observasi gelombang gravitasi," kata Shobita Satyapal dari Universitas George Mason, juga salah satu pemimpin studi ini.

"Dengan eksperimen yang sudah ada dan yang akan datang nantinya, ini adalah saat yang menyenangkan untuk meneliti penggabungan lubang hitam. Kami berada dalam tahap awal pada era baru dalam mengeksplorasi alam semesta."

Walaupun observatorium LIGO/VIRGO tidak dapat mendeteksi gelombang gravitasi dari penggabungan lubang hitam supermasif, namun instrumen masa depan seperti LISA milik Agensi Antariksa Eropa diharapkan mampu melakukannya.

Dengan mendeteksi dan meneliti gelombang gravitasi, para astronom bisa lebih mudah meneliti lubang hitam tersebut, sehingga akan membuka pemahaman baru untuk kita dalam memahami alam semesta beserta seluruh isinya.


Sumber: Astrophysical Journal, Royal Astronomical Society, Chandra.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.