Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Oktober Ini, Sebuah Komet Akan Mencapai Jarak Terdekat ke Bumi

Bersukacitalah. Karena pada Oktober ini, sebuah komet sedang bergerak mendekati Matahari (dan juga Bumi), dan kita berkesempatan melihatnya dengan binokuler tanpa harus dengan bantuan teleskop berteknologi tinggi.
Komet C/2017 O1 dipotret pada 22 September 2017. Kredit: H. Mikuz, ÄŒrni Vrh Observatory.
Info Astronomy - Bersukacitalah. Karena pada Oktober ini, sebuah komet sedang bergerak mendekati Matahari (dan juga Bumi), dan kita berkesempatan melihatnya dengan binokuler tanpa harus dengan bantuan teleskop berteknologi tinggi.

Dikatalogkan sebagai C/2017 O1 ASAS-SN, komet ini pertama kali ditemukan pada bulan Juli 2017 oleh All Sky Automated Survey for Supernovae (ASAS-SN) yang berbasis di Cile. Ya, seperti dugaan Anda, sistem pengamatan ini seharusnya mencari supernova, namun ternyata komet juga dapat ditemukan melalui ASAS-SN.

Dilansir Space.com, komet ini sempat terlihat bergerak dari rasi bintang Cetus ke barat rasi bintang Eridanus pada awal Agustus kemarin. Sang komet pun juga sempat pindah ke rasi bintang Taurus untuk berada dekat dengan gugus bintang Hyades dan Pleiades pada bulan September.

Oktober ini, komet tersebut telah berpindah lagi posisinya di langit ke antara rasi bintang Auriga dan Perseus, dan sedang mengarah ke rasi bintang Camelopardalis. Sepanjang perjalanan astronomis ini, ekor kometnya yang indah bisa diamati menjauhi Matahari.

Pada tanggal 14 Oktober 2017, komet tersebut akan mencapai perihelion, atau titik terdekat dalam orbit eksentriknya terhadao Matahari, dengan jarak tidak jauh dari 224 juta kilometer dari bintang induk tata surya kita tersebut.

Dengan kata lain, komet ini akan berada di dalam orbit Mars pada saat perihelion, cukup dekat bagi siapa pun yang memiliki binokuler untuk melihatnya, tentu dengan catatan lokasi pengamatannya memiliki tingkat polusi cahaya yang rendah.

Walau begitu, waktu terbaik untuk melihat komet ini adalah pada tanggal 18 Oktober 2017. Karena pada saat itu, dalam jalur orbitnya, komet akan berada pada jarak paling dekat dengan Bumi meski sudah mulai bergerak menjauh dari Matahari.

Pada 18 Oktober 2017, komet ini akan berada di rasi bintang Camelopardalis, deklinasi +54°47'57". Komet akan terbit pukul 21.18 WIB (17 Oktober 2017), lalu mencapai titik kulminasi tertinggi pada 02.51 WIB (18 Oktober 2017), dan akan terbenam pukul 08.19 WIB.

Jam terbaik untuk mengamatinya adalah mulau pukul 1 sampai 4 dini hari, karena pada saat itu kondisi langit sedang gelap-gelapnya. Komet ini akan mencapai skala magnitudo +7,7, cukup terang untuk diamati melalui binokuler atau teleskop.

Jika Anda beruntung, Anda mungkin melihat komet ini dalam rona hijau yang lengkap dengan ekor. Rona hijau ini disebabkan oleh sublimasi (transformasi solid menjadi gas) karbon diatomik di dalam nukleus komet saat mendekati Matahari.

Setelah tahun ini, karena jalur orbitnya yang terentang luas, komet C/2017 O1 ASAS-SN baru akan kembali mendekati Matahari lagi pada beberapa ribu tahun dari sekarang. Jadi, jangan sampai melewatkan momen ini!

Oh iya, komet ini tidak akan menimbulkan dampak bahaya, apa lagi menabrak Bumi. Karena ini juga bukan komet Tiamat, maka tidak akan menyebabkan Anda bertukar raga dengan orang lain seperti pada di film Kimi no Na Wa (2016).

TIPS: Gunakan aplikasi peta langit untuk memudahkan Anda menemukan posisi komet ini secara real-time. Unduh di sini.


Sumber: Space.com.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.