Saran pencarian

EBLM J0555-57Ab: Bintang Terkecil Sejagad yang Diketahui Saat Ini

Saat sedang asyik mencari planet ekstrasurya baru, sekelompok astronom di Universitas Cambridge justru menemukan sesuatu yang lebih menarik. Mereka menemukan bintang terkecil di alam semesta yang pernah diketahui hingga saat ini.
Ilustrasi perbandingan bintang EBLM J0555-57Ab dengan 3 planet raksasa gas. Kredit: Amanda Smith
Info Astronomy - Saat sedang asyik mencari planet ekstrasurya baru, sekelompok astronom di Universitas Cambridge justru menemukan sesuatu yang lebih menarik. Mereka menemukan bintang terkecil di alam semesta yang pernah diketahui hingga saat ini.

Bintang kecil mungil ini, yang dikatalogkan sebagai EBLM J0555-57Ab (sebut saja Mawar, kami tahu Anda baru saja mengabaikan untuk membaca namanya), berjarak sekitar 600 tahun cahaya dari Bumi, dan memiliki massa yang sebanding dengan perkiraan massa bintang TRAPPST-1, yakni kurang lebih sekitar 85 kali massa Jupiter

Meskipun Mawar memiliki radius sekitar 30 persen lebih kecil daripada TRAPPIST-1, kedua bintang ini sama-sama merupakan jenis bintang kerdil merah kelas-M yang ultradingin.

Bintang terkecil ini ditemukan ketika sekelompok astronom tersebut menggunakan data dari eksperimen yang disebut WASP (Wide Angle Search for Planet), yang biasanya digunakan untuk mencari planet-planet asing. Selama studi berlangsung, mereka melihat peredupan yang konsisten dari bintang EBLM J0555-57A, bintang induk dari EBLM J0555-57Ab, yang menandai ada sebuah benda yang mengorbitinya.

Melalui penelitian lebih lanjut untuk mengukur massa dari benda yang mengorbiti bintang EBLM J0555-57A tersebut, para astronom ini justru menemukan bahwa benda yang mengitari bintang tersebut ternyata memiliki massa yang terlalu besar untuk menjadi sebuah planet. Lantas, benda ini pun diketahui merupakan bintang mungil.

Meskipun EBLM J0555-57Ab sangat kecil, ia ternyata masih memiliki cukup massa untuk melakukan proses fusi hidrogen, sebuah proses yang terjadi pada bintang pada umumnya, termasuk memberikan Matahari kekuatan untuk bersinar dan menjadi sumber energi bagi Bumi.

Hanya sedikit lebih besar dari Saturnus, bintang terkecil ini memiliki tarikan gravitasi yang diperkirakan hanya 300 kali lebih kuat dari tarikan gravitasi Bumi. Untung saja, massa bintang ini 85 kali massa Jupiter. Sebab jika lebih kecil, maka tidak akan ada cukup tekanan di inti untuk proses fusi terjadi, dan justru ia akan menjadi kerdil coklat, bukan bintang sejati seperti sekarang ini.

Tim astronom ini selanjutnya berencana untuk menggunakan bintang yang baru ditemukan ini untuk lebih memahami planet yang mengorbit bintang. Rincian penemuan telah dipublikasikan di jurnal Astronomi & Astrofisika.


Sumber: Jurnal Astronomy & Astrophysics
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com