Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Cassini Masuk Jalur Tabrakan dengan Saturnus

Setelah 13 tahun mengorbit planet Saturnus, wahana antariksa nirawak Cassini saat ini sudah dimanuver berada di jalur tabrakan dengan sang planet bercincin. Misinya akan berakhir pada Jumat ini, 15 September 2017.
Foto hanya ilustrasi. Kredit: NASA/JPL-Caltech
Info Astronomy - Setelah 13 tahun mengorbit planet Saturnus, wahana antariksa nirawak Cassini saat ini sudah dimanuver berada di jalur tabrakan dengan sang planet bercincin. Misinya akan berakhir pada Jumat ini, 15 September 2017.

Pukul 00.04 WIB semalam (12/9), Cassini baru saja melakukan terbang lintas dekat Titan, satelit alami terbesar milik Saturnus. Jaraknya dari permukaan Titan malam tadi adalah sekitar 119.049 kilometer. Selanjutnya, Cassini dijadwalkan untuk melakukan kontak dengan Bumi pada 13 September sekitar pukul 09.19 WIB untuk mengirimkan gambar dan data ilmiah terakhirnya.

Dengan memanfaatkan tarikan gravitasi Titan, tim Cassini akan menganalisis lintasan wahana antariksa tersebut untuk memastikan bahwa Cassini berada tepat dalam jalur untuk menyelam ke Saturnus pada waktu, lokasi, dan ketinggian yang direncanakan.

Pertemuan terakhir Cassini dengan Titan ini dianggap sebagai "ciuman perpisahan" oleh para ilmuwan misi Cassini, karena Titan memberi dorongan gravitasi yang mengirim Cassini ke arah atmosfer bagian atas Saturnus untuk nantinya bertabrakan dan hancur pada 15 September 2017.

Mengapa Misinya Diakhiri?

Tahun 2017 ini, Cassini telah menghabiskan 13 tahun berada di orbit sekitar Saturnus setelah melakukan perjalanan tujuh tahun dari Bumi. Kini, wahana antariksa tersebut telah kehabisan bahan bakar roket yang digunakan untuk menyesuaikan jalurnya. Jika dibiarkan, situasi ini pada akhirnya akan membuat pengendali misi kesulitan mengendalikan Cassini bahkan hilang kontrol.

Hal tersebut sangat berbahaya. Terlebih, diketahui dua bulan milik Saturnus, Enseladus dan Titan, telah diketahui selama dekade terakhir memiliki potensi untuk mengandung lingkungan yang dapat dihuni kehidupan mikroba. Potensi ini tidak boleh tercemari oleh Cassini yang sewaktu-waktu bisa saja jatuh ke Enseladus atau Titan.

Cassini yang merupakan wahana antariksa dari Bumi bisa saja membawa mikroba kehidupan Bumi, yang bila jatuh ke Enseladus atau Titan ditakuti bisa mengontaminasi kehidupan mikroba di sana. Dengan begitu, untuk menghindari kemungkinan Cassini suatu saat bertabrakan dengan salah satu bulan ini, para ilmuwan misi telah memilih untuk membuang secara aman wahana antariksa tersebut di atmosfer Saturnus.

"Pembuangan" ini akan memastikan bahwa Cassini tidak dapat mengontaminasi Enseladus, Titan, dan bahkan bulan-bulan Saturnus lainnya untuk studi masa depan tentang kelayakan dan potensi kelaikhunian pada bulan-bulan tersebut.

Meskipun selalu menyedihkan saat sebuah misi berakhir, akhir misi Cassini adalah akhir yang benar-benar spektakuler untuk salah satu perjalanan paling menakjubkan secara ilmiah yang pernah dilakukan di tata surya kita. Sejak diluncurkan pada tahun 1997 ke Grand Finale tahun 2017, misi Cassini telah mengumpulkan daftar pencapaian yang luar biasa.

Selamat tinggal, Cassini.


Sumber: JPL
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.