Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Bisakah Para Astronot Melihat Bintang di Luar Angkasa?

Saat malam hari di Bumi, kita bisa melihat banyak bintang di langit. Sementara di luar angkasa, seharusnya bisa jauh lebih mudah melihat bintang tanpa harus menunggu malam hari. Lalu, mengapa banyak foto-foto luar angkasa yang tidak menampakan bintang? Apakah foto itu palsu? Mari simak penjelasan berikut ini.
Astronot Kanada melakukan spacewalk di luar angkasa. Kredit: Canadian Space Agency (CSA)
Info Astronomy - Saat malam hari di Bumi, kita bisa melihat banyak bintang di langit. Sementara di luar angkasa, seharusnya bisa jauh lebih mudah melihat bintang tanpa harus menunggu malam hari. Lalu, mengapa banyak foto-foto luar angkasa yang tidak menampakan bintang? Apakah foto itu palsu? Mari simak penjelasan berikut ini.

Ini sebenarnya merupakan kesalahpahaman umum yang menyatakan bahwa astronot di luar angkasa tidak bisa melihat bintang. Hal yang membuat banyak foto-foto luar angkasa tanpa bintang di langitnya adalah karena eksposur kamera tidak diatur untuk memotret bintang. Bila Anda seorang fotografer, Anda mungkin bisa paham sampai di sini.

Bila melihat Bumi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Bumi kita akan sangat terang karena disinari oleh Matahari, terutama area siangnya. Dengan begitu, ketika astronot memotret Bumi dari ISS pada sisi siangnya, eksposur kamera diatur ke eksposur terendah agar Bumi bisa terpotret sempurna. Hal ini membuat bintang-bintang tidak tampak pada hasil fotonya.

Sama seperti kita di Bumi yang membutuhkan suasana yang gelap untuk melihat bintang, hal itu berlaku juga bagi para astronot yang berada di luar angkasa.

Hal yang keren ketika berada di ISS adalah, para astronot akan mengalami malam 16 kali sehari (dalam interval 45 menit) karena mereka mengorbit Bumi setiap 90 menit. Dengan kata lain, ISS bisa melintasi area malam Bumi selama 45 menit, selama itu pula para astronot bisa memotret bintang-bintang tanpa gangguan sinar Bumi yang dipantulkan dari Matahari pada area siangnya.

Ini adalah salah satu foto bintang dari ISS yang dipotret oleh astronot Jack Fischer pada 14 Agustus 2017:

Bintang-bintang alam semesta dipotret dari ISS di luar angkasa. Kredit: Jack Fischer
Jadi, semua itu hanyalah tentang pengaturan eksposur kamera. Sebagai contoh, saat Anda berada di luar (di Bumi) pada malam yang gelap, Anda bisa melihat ribuan bintang di langit. Lalu, jika Anda membawa kamera atau kamera ponsel dan memotret langit tersebut tanpa ada pengaturan eksposur, hasil foto Anda tidak akan menampakkan bintang, kan? Hanya gelap gulita dan tidak Instagram-able.

Itulah mengapa para astrofotografer di Bumi membutuhkan eksposur yang panjang untuk dapat menangkap gambar bentangan galaksi Bimasakti. Semakin lama durasi eksposur kamera, semakin banyak cahaya yang masuk ke lensa kamera. Sama halnya dengan astronot ISS: jika mereka mengambil gambar dengan eksposur panjang, mereka bisa mendapatkan gambar yang menakjubkan seperti ini:

Bentangan galaksi Bimasakti dari ISS di luar angkasa. Kredit: CSA
Jadi intinya adalah, ya, para astronot bisa melihat bintang-bintang dari luar angkasa dengan mata mereka, baik dari sisi siang maupun sisi malam Bumi. Teknologi kamera tidak sesensitif mata manusia sehingga perlu ada pengaturan khusus. Tidak adanya bintang pada foto-foto luar angkasa bukan karena foto itu palsu, tapi mungkin karena kita belum berilmu untuk sekadar mengetahui bagaimana proses foto tersebut diambil.

Tapi, setelah membaca artikel ini, semoga ilmunya bertambah ya!


Sumber: Astro Bob, Brian Koberlein.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.