 |
| Ilustrasi. Kredit: Amanda Smith |
Bintang-bintang yang tampak seolah berlari di alam semesta ini bisa dilihat di sekitar galaksi kita. Sejauh ini, sekitar dua lusin bintang berlari telah ditemukan, kebanyakan di rasi bintang Leo dan Sextans. Bintang-bintang tersebut teramati bergerak dengan kecepatan ekstrem hingga 1.000 kilometer per detik. Bintang rata-rata di galaksi kita bergerak sekitar seperempat kecepatan itu.
Diperkirakan, bintang cepat ini mungkin terbentuk dari sebuah sistem biner, sistem dua bintang yang saling mengorbit dekat satu sama lain. Ketika ada cukup energi gravitasi dari satu bintang di sistem biner, bintang lainnya akan terlempar keluar sehingga bergerak cepat. Hal ini dapat menghasilkan skenario supernova biner, di mana satu bintang mencapai kecepatan yang sangat tinggi.
Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society oleh sekelompok astronom di Universitas Cambridge, mereka meneliti bahwa bintang-bintang cepat ini kemungkinan besar besaral dari salah satu galaksi tetangga kita yang bergerak lebih cepat daripada galaksi kita, yakni galaksi kerdil Awan Magellan Besar (AMB).
"Kami telah menemukan bahwa setidaknya 75 persen bintang cepat yang sudah kami ketahui sangat konsisten dengan bintang-bintang yang bergerak keluar dengan kecepatan tinggi dari AMB," kata Douglas Boubert, pemimpin studi tersebut. Dua kandidat bintang cepat ini salah satunya dijuluki sebagai "Bintang Terbuang", berjarak 230.000 tahun cahaya jauhnya, dan HE 0437-5439, berjarak 200.000 tahun cahaya jauhnya.
Dengan menggunakan simulasi superkomputer di Sloan Digital Sky Survey, kelompok astronom ini telah meniru bagaimana bintang-bintang cepat ini bisa lolos dari AMB. Bukti utama untuk bintang cepat berasal dari AMB ini bisa dilihat dari posisi bintang-bintangnya.
Bintang-bintang cepat ini terkonsentrasi di garis antara rasi bintang Leo dan Sextans di langit utara dan di dekat AMB di langit selatan. Sebuah survei langit yang akan datang dengan menggunakan satelit Gaia milik ESA akan memantau posisi dan gerakan satu miliar bintang di galaksi kita. Nantinya, Gaia dapat menemukan lebih banyak bintang di wilayah ini dan memperkuat teori tersebut.
Galaksi kerdil AMB diketahui berputar pada porosnya dengan kecepatan 378 kilometer per detik, jauh lebih cepat dari Bimasakti kita yang berotasi pada kecepatan sekitar 250 kilometer per detik. Bintang yang ditendang pada sistem biner dari AMB dengan demikian bisa mendapatkan kecepatan yang cukup untuk lolos dari AMB dan bergerak ke arah galaksi kita.
Para astronom memperkirakan sebanyak 10.000 bintang cepat seperti itu mungkin telah berhasil tiba di galaksi kita dari AMB. Tapi yang menarik, bukan hanya bintang yang telah bermigrasi, melainkan juga ada beberapa bintang neutron dan lubang hitam yang "merantau" ke galaksi kita.
Dan ada satu hal yang menarik dari penelitian ini, meskipun Boubert mencatat itu sedikit klise, bintang-bintang ini bisa menjadi lokasi yang baik untuk kehidupan bermigrasi dari satu tempat ke tempat lain. "Planet yang mengorbit bintang-bintang cepat ini bisa saja membawa mikroba sehingga bisa menyebarkan kehidupan di antara galaksi," katanya.
Sumber: Phys.org, Royal Astronomical Society.