Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Bagaimana Astronom Tahu Jarak Antar-planet Tata Surya?

Planet-planet tata surya hanya terlihat seperti titik terang saat diamati dengan mata telanjang dari Bumi kita, dan kita tentu tidak bisa hanya dengan melihat ke langit bisa mengetahui seberapa jauh jarak mereka dari Bumi atau jarak satu sama lainnya. Lalu, bagaimana para astronom bisa tahu?
Tata Surya. Kredit: NASA/Space Place
Info Astronomy - Planet-planet tata surya hanya terlihat seperti titik terang saat diamati dengan mata telanjang dari Bumi kita, dan kita tentu tidak bisa hanya dengan melihat ke langit bisa mengetahui seberapa jauh jarak mereka dari Bumi atau jarak satu sama lainnya. Lalu, bagaimana para astronom bisa tahu?

Sampai kurang dari 500 tahun yang lalu, kebanyakan orang mengira bahwa Bumi adalah pusat tata surya. Pada saat Johannes Kepler lahir tahun 1571, orang-orang mulai memahami bahwa planet-planet berputar mengelilingi Matahari.

Kepler adalah orang pertama yang menjelaskan pergerakan planet yang membingungkan itu dengan menyadari bahwa orbitnya mengelilingi Matahari bukanlah lingkaran sempurna, melainkan elips, seperti lingkaran namun memanjang.

Kepler menemukan bahwa gerakan planet dapat digambarkan dengan sangat akurat oleh beberapa rumus matematika sederhana. Semakin dekat sebuah planet dengan Matahari, semakin cepat gerak perjalanannya, dan Kepler menemukan sebuah metode untuk menghubungkan jarak rata-rata sebuah planet dari Matahari ke waktu yang dibutuhkan planet ini untuk mengelilingi Matahari.

Penemuan Kepler memungkinkannya untuk mengetahui seberapa dekat jarak seluruh planet ke Bumi, meskipun ia tidak dapat menemukan jarak sebenarnya. Misalnya, dia tahu bahwa Mars lebih dekat dari Saturnus, karena satu orbit Mars memakan waktu kurang dari 2 tahun, sementara satu orbit Saturnus memakan waktu sekitar 29 tahun.

Meskipun Kepler tidak dapat menggunakannya untuk menghitung jarak sebenarnya, ia mengetahui bahwa Mars berjarak sekitar 1,5 kali lebih jauh dari Matahari daripada Bumi, dan Saturnus berjarak 10 kali lebih jauh dari Matahari.

Jika saja para astronom dapat menentukan jarak dari Bumi ke planet lain atau Matahari, mereka dapat menggunakannya untuk menemukan jarak ke semua planet, dan pemahaman mereka tentang penataan tata surya akan sangat meningkat.

Salah satu orang pertama yang membuat pengukuran jarak antarplanet yang presisi adalah astronom besar Gian Domenico Cassini. Pada tahun 1672, Cassini menggunakan teknik yang disebut paralaks untuk mengukur jarak ke Mars.

Apa itu paralaks? Konsep paralaks sangat sederhana, Anda dapat mengerti paralaks dengan mengangkat ibu jari Anda dan melihatnya terlebih dulu dengan satu mata, lalu lihat dengan mata yang satunya lagi. Perhatikan bagaimana ibu jari Anda tampak bergeser.

Hal itu disebabkan karena kedua mata Anda terpisah beberapa inci, masing-masing mata Anda melihat ibu jari dari posisi yang berbeda. Jumlah jarak pergeseran ibu jari Anda itulah yang disebut sebagai paralaks.

Ketika para astronom mengukur paralaks suatu objek dan mengetahui pemisahan antara dua posisi dari mana ia diamati, mereka dapat menghitung jarak objeknya. Menggunakan pengamatan di Bumi yang dipisahkan oleh ribuan kilometer, pengukuran paralaks dapat mengungkapkan jarak planet yang ingin diketahui.

Dari paralaks ini, diketahui bahwa Matahari berjarak sekitar 150 juta kilometer dari Bumi. Diketahui pula, jarak rata-rata antara Bumi dan Mars adalah 225 juta kilometer.

Untuk informasi lengkap mengenai paralaks, silakan baca di sini.


Sumber: NASA, Cornell University.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.