Saran pencarian

Mengapa Saturnus Punya Cincin Tapi Bumi Tidak?

Pemandangan langit kita pasti lebih indah jika Bumi mempunyai cincin. Tapi sayangnya, Bumi tidak punya. Tapi, sudah tahukah Anda apa penyebab Bumi tidak punya cincin layaknya Saturnus?
Kredit: InfoAstronomy.org
Info Astronomy - Pemandangan langit kita pasti lebih indah jika Bumi mempunyai cincin. Tapi sayangnya, Bumi tidak punya. Sudah tahukah kamu apa penyebab Bumi tidak punya cincin layaknya Saturnus?

Ada berbagai alasan untuk hal ini. Sebelum membaca lebih jauh, mari kita kenali dulu apa yang disebut sebagai Batas Roche.

Jadi, rupanya ada sebuah jarak atau batas di mana bulan yang mengitari sebuah planet bisa hancur berkeping-keping karena terlalu dekat. Jarak atau batas itulah yang disebut sebagai Batas Roche.

Batas Roche adalah jarak kritis sebuah objek langit yang masih dapat mempertahankan keberadaannya dari disintegrasi yang diakibatkan oleh gaya gravitasi dari objek lain dengan massa yang lebih besar yang diorbitinya.

Bila melewati batas ini, material objek langit yang mengorbit tersebut akan pecah dan mampu membentuk cincin di sekitar objek dengan massa yang lebih besar. Sedangkan bila masih berada di luar batas ini, objek langit tadi akan mengorbit dengan aman.

Yang menarik, berapa jarak Batas Roche untuk setiap objek langit ternyata berbeda-beda tergantung dari radius dan rasio kepadatan objek langit tersebut.

Sebagai contoh, Batas Roche untuk Bulan adalah sekitar 9.500 km dari permukaan Bumi. Karena jarak Bulan ke Bumi saat ini rata-ratanya adalah 384.000 km, maka Bulan tidak akan hancur, melainkan tetap mengorbit dengan aman.

Nah, pada cincin sebuah planet, milik Saturnus misalnya, diketahui terbentuk dari sebuah kumpulan debu, batu-batuanan kecil, dan es. Material cincin tersebut disinyalir merupakan bulan-bulan Saturnus yang hancur karena melampaui Batas Roche.

Ya, bila diamati dengan detail, cincin Saturnus bukanlah suatu benda yang solid, melainkan terdiri atas jutaan hingga miliaran material yang berukuran mulai dari sebutir pasir hingga sebesar rumah dua lantai.

Gravitasi Saturnus yang besar juga mampu mempertahankan material-material itu untuk bertahan menjadi cincin yang mengitarinya.

Tidak seperti Bumi. Tidak ada cukup material bagi Bumi untuk memiliki cincin selama masa pembentukannya miliaran tahun yang lalu. Bumi juga tidak pernah tumbuh cukup besar untuk mampu menarik puing-puing yang bisa membentuk cincin stabil yang mengitarinya.

Saat ini pun, alih-alih bergerak mendekati Batas Roche untuk membentuk cincin, Bulan justru menjauhi Bumi 3,8 cm per tahun. Gravitasi dari Bulan yang mencapai 1/6 gravitasi Bumi juga mampu "menyentil" satelit lain yang mencoba mengitari Bumi. Dengan begitu, hampir tak ada kesempatan bagi Bumi untuk memiliki banyak satelit, pun kesempatan Bumi memiliki cincin.

Tapi, Bumi diperkirakan pernah memiliki cincin. 4,4 miliar tahun lalu, ketika Bumi dihantam objek sebesar Mars yang bernama Theia. Hantaman itu mengakibatkan ribuan triliun batuan terlempar ke luar angkasa. Karena efek gravitasi, batuan-batuan tersebut membentuk cincin, dan dari cincin itu terbentuklah Bulan.

Bila ingin memiliki cincin yang sama seperti 4,4 miliar tahun lalu, maka butuh benda sebesar Mars lainnya lagi untuk menabrak Bumi, yang konsekuensinya adalah menghancurkan seluruh peradaban di Bumi.

Gimana, enak gak punya cincin toh?

Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com