Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Menilik Es di Enseladus, Satelit Alami Terbesar Keenam Milik Saturnus

Selama satu dekade terakhir, ilmuwan misi wahana antariksa Cassini telah mengungkapkan adanya es dan lautan air cair di bawah permukaan satelit alami terbesar keenam milik Saturnus, Enseladus. Apakah ada potensi kehidupan di sana?
Enseladus. Kredit: Cassini/NASA/JPL-Caltech
Info Astronomy - Selama satu dekade terakhir, ilmuwan misi wahana antariksa Cassini telah mengungkapkan adanya es dan lautan air cair di bawah permukaan satelit alami terbesar keenam milik Saturnus, Enseladus. Apakah ada potensi kehidupan di sana?

Menggunakan data gelombang mikro dari wahana antariksa Cassini, sekelompok ilmuwan dari University of Versailles Saint-Quentin (UVSQ) di Prancis telah menemukan bahwa kutub selatan Enseladus ternyata lebih hangat dari yang diperkirakan, hal ini menunjukkan lautan air cair di wilayah ini tidak tertutupi lapisan es terlalu dalam.

Di sebagian besar permukaan Enseladus, lapisan es terluar diperkirakan memiliki tebal sekitar 18 sampai 22 kilometer. Namun ada perbedaan untuk wilayah kutub selatan Enseladus. Pada penelitian sebelumnya, dikatakan lapisan es di sana hanya setebal 5 kilometer, dan penelitian terbaru ini meruntuhkan pernyataan sebelumnya karena ternyata hanya setebal 2 kilometer.

"Observasi ini memberikan wawasan yang unik tentang apa yang terjadi di bawah permukaan es Enseladus," kata penulis utama studi Alice Le Gall dari UVSQ. "Hal ini menunjukkan bahwa beberapa meter pertama di bawah permukaan es yang kami diselidiki suhunya jauh lebih hangat dari yang kami duga. Kemungkinan sekitar 20 Kelvin (-253 derajat Celcius)."

Di kutub selatannya, Enseladus melontarkan jet yang kaya akan kandungan air, yang telah diamati dan dipelajari oleh Cassini pada beberapa kesempatan dalam orbitnya. Jet tersebut terpancar keluar dari "garis-garis harimau" di permukaan Enseladus yang merupakan patahan lapisan es. Cassini menemukan jet teserbut memiliki komposisi air asin, menunjukkan lautan mungkin berinteraksi dengan inti berbatu Enseladus.

Kutub selatan Enseladus, wilayah kecoklatan adalah yang diteliti Cassini. Kredit: NASA/JPL-Caltech/Cassini
Misi Cassini di orbit Saturnus akan berakhir pada bulan September 2017 ini. Namun, proposal misi baru sedang dipertimbangkan, termasuk Enceladus Life Finder yang kemungkinan diluncurkan pada tahun 2020-an. Misi baru ini akan mempelajari jet di kutub selatan Enseladus dari orbitnya.

Selain Mars dan Titan (satelit alami terbesar milik Saturnus), Enseladus juga kini menjadi target penelitian utama untuk meneliti kehidupan luar Bumi dan berpotensi menjadi hunian kedua manusia di Tata Surya pada masa yang akan datang.


Sumber: Nature Astronomy
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.