Badan roket Ariane yang telah disematkan satelit Telkom-3S di dalamnya. Kredit: Ariane Space |
Telkom-3S sendiri merupakan satelit komunikasi geostasioner. Satelit geostasioner adalah satelit buatan yang ditempatkan pada posisi di atas ekuator dan bergerak mengelilingi Bumi dengan lintasan berbentuk lingkaran yang memiliki sumbu rotasi sama dengan Bumi. Telkom-3S merupakan setelit pengganti satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit di 118° bujur timur pada pertengahan tahun 2012.
Satelit Telkom-3S diproduksi oleh Thales Alenia Space (TAS), sebuah perusahaan pembuat satelit asal Prancis. Nantinya, satelit ini akan diangkut oleh roket peluncur Ariane 5 ECA VA235 milik perusahaan peluncuran satelit Ariane Space.
Dilansir Spacenews.com, satelit Telkom-3S memiliki 24 perangkat transponder C-band (lengkap dengan 8 transponder C-band tambahan) dan 10 transponder Ku-band. Transponder C-band akan menjangkau wilayah Indonesia dan Asia tenggara, transponder C-band tambahan akan menjangkau sampai ke Malaysia, sementara transponder Ku-band akan eksklusif digunakan di Indonesia.
Dengan adanya satelit Telkom-3S, nantinya masyarakat Indonesia bisa menerima siaran televisi berkualitas tinggi, broadband internet yang lebih luas jangkauannya, serta mampu menerima sistem komunikasi VSAT di seluruh Asia Tenggara baik di laut maupun di daerah terpencil.
Masa aktif satelit Telkom-3S adalah sekitar 15 tahun setelah peluncuran. Satelit ini akan menempati wilayah orbit yang seharusnya sejak 2012 dipakai oleh satelit Telkom-3, atau wilayah orbit yang sama dengan satelit Telkom-2. Peluncuran satelit ini menghabiskan biaya $250 juta, sementara pembuatannya kisaran $185 juta.
Semoga satelit Telkom-3S sukses mencapai orbit yang telah ditentukan dan bisa memberikan banyak manfaat bagi Indonesia.
Catatan: Peluncuran satelit Telkom-3S akan disiarkan secara langsung, kami akan perbarui artikel ini jika tautan siaran langsung telah tersedia. Ikuti Facebook, Twitter, dan Instagram kami untuk pembaruan.