Saran pencarian

Molekul Air Terdeteksi di Atmosfer Planet Asing 51 Pegasi b

Baru-baru ini, sekelompok astronom berhasil mendeteksi keberadaan molekul air di atmosfer sebuah planet ekstrasurya mirip Jupiter yang dikenal sebagai 51 Pegasi b. Temuan ini memberikan gambaran baru tentang sifat atmosfer planet asing yang berada di luar Tata Surya kita.
Ilustrasi planet 51 Pegasi b. Kredit: ESO/M. Kornmesser/Nick Risinger
Info Astronomy - Baru-baru ini, sekelompok astronom berhasil mendeteksi keberadaan molekul air di atmosfer sebuah planet ekstrasurya mirip Jupiter yang dikenal sebagai 51 Pegasi b. Temuan ini memberikan gambaran baru tentang sifat atmosfer planet asing yang berada di luar Tata Surya kita.

Terletak sekitar 50 tahun cahaya jauhnya dari Bumi, planet 51 Pegasi b merupakan planet ekstrasurya pertama yang ditemukan mengorbit sebuah bintang deret utama serta merupakan jenis planet Jupiter-panas pertama yang diketahui.

Planet ini diklasifikasikan sebagai Jupiter-panas karena memiliki periode orbit kurang dari 10 hari (4,23 hari) dalam mengorbit bintang induknya serta memiliki karakteristik yang mirip dengan planet terbesar di Tata Surya kita, dengan massa sekitar 0,47 kali massa Jupiter. 51 Pegasi b diketahui memiliki suhu permukaan yang tinggi, karena mengorbit bintang induknya pada jarak hanya 0,05 AU.

Dalam rangka mengetahui lebih jauh tentang sistem bintang ini, tim astronom yang dipimpin oleh Jayne Birkby telah mengamati 51 Pegasi dan planet yang mengorbitinya dengan CRyogenic high-resolution InfraRed Echelle Spectrograph (CRIRES) yang tersemat pada Very Large Telescope (VLT) di Cile.

Dilansir Phys.org, temuan yang dipublikasikan di arXiv.org pada 25 Januari 2017 ini menyatakan bahwa terdeteksi 5,6σ molekul air di atmosfer planet 51 Pegasi b. Selain air, para astronom ini juga mencari fitur molekul karbon air dioksida dan metana. Namun, mereka tidak menemukan sinyal yang signifikan dari molekul-molekul tersebut.

"Kami mendeteksi ada metana atau karbon dioksida pada tingkat yang tidak terlalu signifikan dalam pengamatan kami," tulis Birkby dalam makalah penelitiannya. Selain itu, tim Birkby juga mengkonfirmasi bahwa rotasi planet 51 Pegasi b mengalami penguncian gravitasi dengan bintang induknya, sehingga hanya satu sisinya saja yang disinari bintangnya.

51 Pegasi b merupakan planet gas, jadi jika kita bisa meluncur ke sana dengan pesawat antariksa, maka kita tidak akan bisa mendarat di permukaannya. Saat ini, pengamatan terhadap planet 51 Pegasi b masih terus dilakukan untuk mendapatkan data lebih banyak tentang sistem bintang tersebut.

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.