Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Lubang Hitam Ini Produksi Bahan Bakar Pembentuk Bintang

Di alam semesta yang luar, ada sebuah gugus galaksi bernama Phoenix yang beranggotakan sekitar 1.000 galaksi, terletak 5,7 miliar tahun cahaya dari Bumi. Pada pusatnya, ada sebuah galaksi masif, yang terdeteksi memproduksi bintang pada laju sekitar 1.000 bintang per tahun.
Lubang hitam melontarkan material berupa gelembung dingin di Gugus Phoenix. Kredit: ALMA/NASA/ESA/Hubble/MIT
Info Astronomy - Di alam semesta yang luar, ada sebuah gugus galaksi bernama Phoenix yang beranggotakan sekitar 1.000 galaksi, terletak 5,7 miliar tahun cahaya dari Bumi. Pada pusatnya, ada sebuah galaksi masif, yang terdeteksi memproduksi bintang pada laju sekitar 1.000 bintang per tahun.

Kebanyakan galaksi lain di alam semesta tidak mampu seproduktif galaksi masif di pusat gugus galaksi Phoenix itu. Bimasakti misalnya, rerata hanya memproduksi beberapa bintang setiap tahun, dan para ilmuwan telah bertanya-tanya apa yang telah memicu produksi bintang ekstrem di gugus galaksi Phoenix.

Tapi sekarang, sekelompok ilmuwan dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), University of Cambridge (UC), dan beberapa lembaga penelitian lainnya mungkin memiliki jawaban untuk mengapa galaksi ini memproduksi ribuan bintang.

Dalam sebuah makalah penelitian yang diterbitkan di The Astrophysical Journal, sekelompok ilmuwan ini menjelaskan bahwa mereka berhasil mengamati jet panas, sekitar 10 juta derajat Celcius, yang mengalami peledakan lalu terlontar dari lubang hitam supermasif yang terdapat di pusat galaksi masif tadi. Jet tersebut meniup keluar sebuah struktur gelembung raksasa ke seluruh ruang di sekitarnya.

Jet ini diperkirakan menjadi semacam bahan bakar utama bagi galaksi masif di pusat gugus galaksi Phoenix untuk memproduksi bintang dalam laju yang ekstrem. Temuan baru ini membantu menjelaskan dan memberikan wawasan baru bagaimana lubang hitam supermasif dan galaksi induknya bisa saling tumbuh dan berkembang.

Para astronom menyebut jenis sistem galaksi yang ditenagai lubang hitam ini sebagai Active Galactic Nucleus (AGN), atau inti galaksi aktif. Penelitian dengan Observatorium Sinar-X Chandra milik NASA mengungkapkan bahwa jet dari AGN ini membentuk sepasang struktur raksasa berupa 'gelembung radio' yang terdiri dari plasma dingin yang menyebar mengelilingi sang galaksi.

Gelembung-gelembung tadi yang semakin meluas seiring waktu berjalan telah membuat kondisi yang tidak ramah bagi gas-gas panas di sekitarnya. Gelembung ini bertindak seperti awan molekul pendingin, sehingga mampu memadatkan gas-gas panas tadi untuk pembentukan bintang di masa mendatang.

Seperti yang telah diketahui, bintang terbentuk di dalam awan molekul, yaitu sebuah daerah medium antarbintang yang luas dengan kerapatan yang tinggi. Awan ini kebanyakan terdiri dari hidrogen dengan sekitar 23-28% helium dan beberapa persen elemen berat.

Pengamatan melalui teleskop radio Atacama Larger Milimetre/submilimetre Aray (ALMA) di Cile menunjukkan, jet dan gelembung yang diproduksi lubang hitam supermasif di galaksi pusat gugus galaksi Phoenix mengandung bahan-bahan pembentuk bintang tersebut. Dan karena jumlahnya sangat banyak, pembentukan bintang pun menjadi sangat cepat.

Gravitasi mengambil peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang. Pembentukan bintang dimulai dengan ketidakstabilan gravitasi di dalam awan molekul yang dapat memiliki massa ribuan kali Matahari. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi.

Sekali sebuah wilayah mencapai kerapatan materi yang cukup memenuhi syarat terjadinya instabilitas Jeans, istilah untuk syarat sebuah awan molekul runtuh untuk akhirnya membentuk bintang-bintang, awan molekul tersebut bakal mulai runtuh di bawah gaya gravitasinya sendiri.

Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang tidak terbentuk sendiri-sendiri, melainkan dalam kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan di suatu awan molekul yang besar, kemudian terpecah menjadi bintang-bintang individual, inilah yang terjadi pada galaksi masif di pusat gugus galaksi Phoenix.

Jadi, selain lubang hitam merupakan akhir dari riwayat hidup bintang, ternyata benda-benda eksotik ini juga memberikan tenaga atau bahan bakar untuk membentuk bintang-bintang generasi baru.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.