Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

2018, SpaceX Bakal Kirim Dua Astronot ke Bulan

Senin (27/2), Elon Musk sang pendiri perusahaan antariksa swasta SpaceX mengumumkan bahwa pihaknya berencana untuk mengirim dua astronot ke Bulan pada akhir 2018. Bila sukses, misi ini akan menandai kembalinya manusia ke Bulan sejak hampir 50 tahun terakhir.
Elon Musk, CEO SpaceX. Kredit: Bill Pugliano/Getty Images/SpaceX/CNNMoney
Info Astronomy - Senin (27/2), Elon Musk sang pendiri perusahaan antariksa swasta SpaceX mengumumkan bahwa pihaknya berencana untuk mengirim dua astronot ke Bulan pada akhir 2018. Bila sukses, misi ini akan menandai kembalinya manusia ke Bulan sejak hampir 50 tahun terakhir.

Selama telekonferensi dengan wartawan, Musk mengatakan dua astronot SpaceX akan melakukan misi dengan durasi waktu sekitar seminggu dari Bumi ke Bulan (tanpa mendarat). Menariknya, dua astronot ini akan meluncur dengan roket Falcon Heavy dan menumpangi wahana antariksa Dragon 2 tanpa bantuan dari astronot profesional.

Dragon 2, menurut Musk, dirancang sebagai kendaraan otonom. Namun tentu kedua astronot SpaceX yang telah membayar biaya menuju Bulan sadar akan risiko. "Saya pikir mereka (kedua astronot) berminat ke Bulan dengan mata terbuka, mereta tahu ada risiko di sini," kata Musk. "Mereka tidak naif. Kami akan melakukan segala sesuatu yang bisa kita lakukan untuk meminimalkan risiko, tetapi bukan tanpa risiko."

Untuk meluncurkan roket Falcon Heavy berisi Dragon 2 dengan dua orang awaknya, SpaceX akan menggunakan lokasi peluncuran di Cape Canaveral, Florida, AS. Tempat yang sama di mana program Apollo NASA bermula puluhan tahun silam.

Perusahaan antariksa swasta itu berharap bahwa tahun depan bukan misi sekali saja, tapi akan ada misi-misi sejenis di masa depan. SpaceX mengatakan, ada banyak orang yang memiliki keinginan untuk melakukan perjalanan seperti itu.

Apakah Cukup Realistis?

SpaceX memiliki sejarah dalam membuat pernyataan besar tanpa selalu diikuti tindakan nyata. Misalnya seperti beberapa bulan yang lalu, Elon Musk berbicara tentang ambisi SpaceX menuju Mars, tapi sekarang, beberapa bulan kemudian, dia berbicara tentang Bulan?

Namun, bisa jadi ini adalah strategi misi mereka, lebih tepatnya misi ambisius mereka. Pertama dan terpenting, SpaceX adalah tentang bisnis. Untuk mencapai tujuan utamanya dalam mengolonisasi Mars, misi itu harus menguntungkan mereka.

Walaupun Musk menolak membocorkan biaya terbang bagi penumpangnya, namun ia menyebut kisarannya tak berbeda dengan biaya pergi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) sepuluh tahun lalu. Saat itu seseorang yang ingin ke ISS perlu merogoh kocek sedalam US$25 juta atau sekitar Rp333 miliar dengan kurs saat ini.

Misi ke Bulan membantu SpaceX untuk terus memanfaatkan kendaraan baru ciptaan mereka, termasuk roket Falcon Heavy and wahana antariksa Dragon 2. Nantinya, roket Falcon Heavy juga akan dipakai SpaceX untuk mengirim astronotnya ke orbit menuju Mars pada tahun 2020, sehingga penerbangan ke Bulan tahun depan bisa menjadi tahap uji coba.

Selain itu, misi ke Bulan tahun depan juga membuat SpaceX bisa menguji coba wahana antariksa Dragon 2, yang telah dibiayai oleh NASA sebagai bagian dari program awak komersial untuk transportasi bagi para astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Walau begitu, misi ke Bulan SpaceX tahun 2018 adalah misi yang ambisius, tetapi tetap realistis mengingat teknologi penerbangan antariksa canggih yang telah mereka miliki sekarang. Apakah Anda tertarik pergi ke Bulan dengan SpaceX?
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.