Saran pencarian

Posisi Bumi di Galaksi Bimasakti

Bumi kita bukan merupakan satu-satunya planet di tata surya, dan tata surya kita juga bukan satu-satunya sistem bintang di galaksi Bimasakti. Diperkirakan Bimasakti punya 100-400 miliar bintang, salah satunya adalah Matahari. Lalu, di mana posisi Bumi dan Matahari di galaksi Bimasakti?
Info Astronomy - Bumi kita bukan merupakan satu-satunya planet di tata surya, dan tata surya kita juga bukan satu-satunya sistem bintang di galaksi Bimasakti. Diperkirakan Bimasakti punya 100-400 miliar bintang, salah satunya adalah Matahari. Lalu, di mana posisi Bumi dan Matahari di galaksi Bimasakti?

Pada abad pertengahan silam, awalnya banyak yang percaya bahwa Bumi adalah pusat dari alam semesta kita. Persepsi ini disebabkan karena manusia zaman dahulu merasa bahwa Bumi diam, sementara benda-benda langit tampak seolah mengitarinya.

Namun, berkat majunya teknologi yang dimiliki manusia, pengamatan dan perhitungan terus dilakukan. Dan ditemukanlah fakta bahwa Bumi (dan semua objek lainnya di tata surya), ternyata mengorbit Matahari, bukan sebaliknya, bukan pula Bumi sebagai pusatnya.

Hal yang sama berlaku tentang posisi tata surya kita dalam galaksi Bimasakti. Matahari bukanlah pusat dari galaksi Bimasakti, Matahari hanyalah satu dari ratusan miliar bintang di Bimasakti. Tapi di mana posisi tepatnya?

Ukuran Galaksi Bimasakti
Sebagai permulaan, kita harus mengetahui dulu bahwa galaksi Bimasakti adalah sebuah struktur yang amat sangat luar biasa besar. Diameter dari tepi ke tepi Bimasakti diperkirakan mencapai 100.000-120.000 tahun cahaya, sementara tebalnya sekitar 1.000 tahun cahaya. Sekadar informasi, 1 tahun cahaya setara dengan 9,4 triliun km. Bisa bayangkan betapa besarnya galaksi kita?

Galaksi Bimasakti bisa mencapai ukuran sebesar ini karena galaksi kita pernah memakan galaksi lain yang lebih kecil di dekatnya, dan bahkan masih melakukannya saat ini. Proses memakan galaksi sendiri adalah hal yang umum terjadi di alam semesta.

Struktur Galaksi Bimasakti
Jika kamu bisa bepergian ke luar galaksi Bimasakti dan melihat galaksi kita dari bagian atasnya, kamu akan melihat bahwa Bimasakti adalah galaksi spiral berpalang (fitur memanjang yang melintasi pusat galaksi). Selain itu, diketahui juga bahwa Bimasakti memiliki 4 lengan spiral, yang mana lengan ini bergerak mengelilingi pusat galaksi.

Lengan spiral terbentuk dari gelombang kepadatan bintang yang mengorbit Bimasakti. Dengan kata lain, lengan ini merupakan kumpulan bintang dan awan gas. Matahari kita berada di salah satu lengan galaksi tersebut.
Seluruh gambar galaksi kita sejauh ini adalah permodelan komputer yang berbasis pada pengamatan dari Bumi, bukan hasil dari pengamatan langsung galaksi Bimasakti secara keseluruhan. Sampai saat ini, sangat sulit bagi para astronom untuk mengetahui seperti apa wujud sebenarnya dari galaksi Bimasakti.

Selama beberapa dekade terakhir, para astronom melalui observasi, rekonstruksi, dan perbandingan dengan galaksi lain yang dianggap mirip Bimasakti berusaha mendapatkan gambaran yang jelas tentang seperti apa wujud galaksi kita.

Kembali ke topik awal, di mana posisi Bumi dan Matahari di galaksi ini? Tata surya kita sejauh ini diketahui terletak pada jarak sekitar 25.000 tahun cahaya jauhnya dari pusat galaksi dan 25.000 tahun cahaya dari tepian galaksi. Intinya, Bumi kita berada di wilayah tengah antara pusat galaksi dengan tepian galaksi Bimasakti.

Para astronom telah sepakat bahwa Bimasakti mungkin memiliki dua lengan spiral besar, yakni lengan Perseus dan lengan Scutum-Centaurus. Tata surya kita sendiri terletak di suatu daerah di antara kedua lengan tersebut, lengan Orion-Cygnus. Lengan ini memiliki lebar 3.500 tahun cahaya dan panjang 10.000 tahun cahaya.

Dalam mengelilingi pusat galaksi Bimasakti, Matahari bersama tata surya butuh waktu sekitar 250 juta tahun. Waktu yang begitu lama ini disebabkan karena begitu luasnya galaksi kita dan cukup jauhnya posisi kita dari pusat galaksi.

Matahari bersama seluruh objek tata surya diperkirakan baru satu kali melakukan satu putaran penuh mengelilingi pusat Bimasakti, yakni pada era ketika masih ada dinosaurus di Bumi. Revolusi berikutnya mungkin terjadi ketika umat manusia telah punah, atau mungkin ketika Matahari telah berubah menjadi bintang raksasa merah.

Sumber: Universe Today, EarthSky.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com