 |
| Aliran Sagitarius. Kredit: ULCA |
Selama dekade terakhir, beberapa kelompok astronom telah mengidentifikasi lima bintang terjauh di Bimasakti yang berjarak lebih dari 300.000 tahun cahaya dari Bumi. Bahkan bintang yang paling jauh dari lima bintang ini, yang merupakan bintang raksasa merah, berjarak hampir 900.000 tahun cahaya, dan masih terikat gravitasi galaksi kita.
Penelitian ini dilakukan oleh astronom John Bochanski dan rekan-rekannya dari Universitas Rider, AS, mereka berspekulasi tentang bagaimana bintang-bintang tersebut bisa berjarak begitu jauh.
Ada tiga skenario untuk hal ini, yakni: Mungkin interaksi gravitasi telah mengeluarkan mereka dari cakram Bimasakti, mungkin mereka adalah anggota galaksi kerdil yang mengorbit Bimasakti, atau mereka bisa saja merupakan sisa-sisa galaksi lama yang "dimakan" galaksi Bimasakti.
Namun setelah penelitian lebih lanjut, astronom Marion Dierickx dan Avi Loeb dari Universitas Harvard berpendapat bahwa skenario terakhir di atas tampaknya paling mungkin: beberapa bintang ini mungkin anggota galaksi kerdil, lebih tepatnya galaksi kerdil Sagitarius.
Dierickx dan Loeb berhasil membuat simulasi komputer interaktif tentang hubungan antara galaksi Bimasakti dengan galaksi kerdil Sagitarius. Kedua astronom ini menemukan bahwa posisi dan kecepatan lima bintang terjauh Bimasakti ternyata sesuai dengan jalur orbit yang ditempuh oleh kedua galaksi antara satu sama lain selama 8 triliun tahun terakhir.
Galaksi Bimasakti diduga mengambil bintang milik galaksi kerdil Sagitarius setiap kali keduanya bertemu dalam posisi berdekatan. Hal tersebut tentu membuat galaksi kerdil Sagitarius kehilangan sepertiga bintangnya. Selain itu, hampir 90 persen materi gelap milik Sagitarius juga ikut dirampas Bimasakti.
Penelitian ini telah diterbitkan di The Astrophysical Journal.