Menurut penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan para astronom, diketahui kebanyakan galaksi di alam semesta saat ini mungkin berinteraksi ataupun bertabrakan dengan galaksi lain pada saat mereka terbentuk.
Sebuah galaksi bisa terdiri dari sekitar 100 miliar bintang. Kamu mungkin akan berpikir bahwa dalam tabrakan antara dua galaksi, maka akan ada tabrakan antara bintang-bintang tak terhitung jumlahnya itu, kan? Namun faktanya, dalam tabrakan galaksi tersebut, kemungkinan dua bintang untuk bertabrakan hampir 0.
Hal ini disebabkan karena meskipun ada sangat banyak bintang di sebuah galaksi, kepadatan bintang-bintangnya tidak terlalu besar karena ukuran galaksi yang sangat besar pula.
Dengan kata lain, ukuran dari setiap bintang sangat kecil dibandingkan dengan jarak rata-rata di antara mereka. Setiap bintang ini hanya akan berinteraksi melalui gravitasinya, tanpa bertabrakan sedikitpun!
Walau begitu, ruang antara bintang-bintang di galaksi tidaklah kosong: alias dipenuhi gas dan debu antarbintang. Material ini akan berinteraksi ketika dua galaksi bertabrakan. Jika terjadi gesekan antara gas dan debu pada galaksi yang bertabrakan, maka akan menyebabkan munculnya gelombang kejut yang dapat memicu pembentukan bintang baru.
Tabrakan galaksi hingga menyatunya dua galaksi yang bertabrakan dapat memakan waktu jutaan hingga miliaran tahun. Ketika kedua galaksi yang bertabrakan sudah benar-benar menyatu, mereka biasanya membentuk galaksi yang lebih besar dengan bentuk eliptiss.
Jadi, tabrakan galaksi sebenarnta tidak seburuk yang kita pikirkan sebelumnya. Gambar di atas merupakan hasil dari tabrakan galaksi NGC 4038. Saat ini NGC 4038 sedang dalam proses penyatuan dan diperkirakan beberapa juta tahun lagi akan menjadi galaksi elips raksasa yang sempurna.