Planet Mars. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Tepatnya pada 27 November 2016 kemarin, di Mars sedang terjadi solstis atau titik balik Matahari musim dingin, atau hari pertama musim dingin di belahan utara planet Mars. Selama musim dingin ini, suhu permukaan di sana bisa drop hingga minus 125 derajat Celcius.
Dengan suhu itu, kepingan salju yang terbuat dari karbon dioksida beku kadang-kadang jatuh dari langit, menutupi permukaan Mars dengan salju es kering. Seperti foto di bawah ini yang dipotret oleh wahana antariksa Mars Reconnaissance Orbiter, yang menampakkan tertutupnya permukaan Mars oleh salju es kering.
Musim dingin di Mars. Kredit: NASA/MRO |
Suhu permukaan Mars berkisar antara −125 °C pada musim dingin di kutub hingga −5 °C pada musim panas. Luasnya rentang suhu ini diakibatkan oleh ketidakmampuan atmosfer Mars yang tipis untuk menyimpan panas Matahari, tekanan atmosfer yang rendah, dan inersia termal tanah Mars yang rendah.
Jika Mars punya orbit yang seperti Bumi, musimnya akan mirip dengan Bumi karena sumbu rotasinya mirip dengan Bumi. Eksentrisitas orbit Mars yang relatif besar memberikan pengaruh yang besar.
Mars berada di dekat perihelion saat musim panas di belahan selatan dan dingin di utara, serta di dekat aphelion saat musim dingin di belahan selatan dan musim panas di utara. Akibatnya, musim di belahan selatan lebih ekstrem dan musim di utara lebih ringan. Suhu musim panas di selatan lebih hangat 30 °C daripada suhu musim panas di utara.
Di Mars juga terdapat badai debu terbesar di Tata Surya. Badai-badai tersebut dapat bervariasi, dari badai di wilayah kecil, hingga badai raksasa yang berkecamuk di seluruh planet. Badai tersebut biasanya terjadi saat Mars berada dekat dengan Matahari. Badai debu ini juga meningkatkan suhu global Mars.
Tudung Es di Kedua Kutub
Mars punya dua tudung es kutub permanen, salah satunya bisa Anda lihat pada foto paling atas di artikel ini. Selama musim dingin di salah satu kutub, lapisan tersebut diselubungi oleh kegelapan, sehingga mendinginkan permukaan dan menyebabkan 25-30% atmosfer mengembun menjadi es CO2 (es kering).Saat Matahari kembali menyinari kutub, CO2 yang membeku menyublim, sehingga menghasilkan angin kencang yang menyapu wilayah kutub dengan kecepatan 400 km/jam. Peristiwa musiman tersebut mengangkut banyak debu dan uap air yang menghasilkan embun beku dan awan cirrus besar.
Tudung es Mars terdiri dari es air. Karbon dioksida beku melapisinya dengan ketebalan satu meter di kutub utara pada musim dingin; sementara di kutub selatan, tudung es kering tersebut bersifat permanen dengan ketebalan delapan meter.
Diameter tudung es kutub utara tercatat sekitar 1.000 kilometer selama musim panas, dan mengandung sekitar 1,6 juta km kubik es. Tudung es kutub selatan mempunyai diameter sekitar 350 km dan ketebalan 3 km.
Selamat menyambut musim dingin, Martian!