Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Seberapa Besar Lubang Hitam Supermasif Bisa Terbentuk?

Bila Anda pernah menonton film Interstellar (2014), Anda mungkin tahu ada lubang hitam supermasif bernama Gargantua. Dan ternyata, menurut penelitian terbaru, ada sebuah batas untuk seberapa besar lubang hitam supermasif seperti Gargantua bisa terbentuk atau tumbuh besar.
Ilustrasi lubang hitam. Kredit: Wikimedia Comons
Info Astronomy - Bila Anda pernah menonton film Interstellar (2014), Anda mungkin tahu ada lubang hitam supermasif bernama Gargantua. Dan ternyata, menurut penelitian terbaru, ada sebuah batas untuk seberapa besar lubang hitam supermasif seperti Gargantua bisa terbentuk atau tumbuh besar.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Kohei Inayoshi dan Zoltan Haiman dari Columbia University di New York, AS. Mereka menggunakan model evolusi lubang hitam supermasif selama masa alam semesta -- 13,8 miliar tahun -- dan menemukan bahwa lubang hitam supermasif hanya bisa terbentuk sekitar 10 miliar kali massa Matahari.

Penelitian yang telah dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal tersebut juga menjelaskan mengapa saat ini para astronom tidak bisa mendeteksi lubang hitam supermasif yang bermassa lebih dari 10 miliar kali massa Matahari.

Seperti diketahui saat ini, setiap galaksi di alam semesta memiliki lubang hitam supermasif di pusatnya, termasuk galaksi Bimasakti kita. Namun, lubang hitam supermasif di pusat setiap galaksi itu hanya memiliki massa sekitar 4,5 juta kali lebih besar dari massa Matahari.

Proses Pembentukan

Asal dari lubang hitam supermasif masih menjadi lapangan terbuka bagi penelitian. Para astronom setuju bahwa lubang hitam berada di pusat galaksi tumbuh dalam akresi materi dan bergabung dengan lubang hitam lainnya. Namun, beberapa hipotesis menjelaskan mekanisme pembentukan dan massa sumber atau "benih" lubang hitam berasal dari sisa ledakan dari bintang masif dan tumbuh dalam akresi materi.

Model lain melibatkan awan gas besar pada periode sebelum bintang-bintang pertama terbentuk dan runtuh menjadi "bintang quasi" dan lubang hitam dengan massa awal 20 kali massa matahari, dan dengan cepat berakresi menjadi lubang hitam bermassa sedang dan kemungkinan sebuah lubang hitam masif bila tingkat akresi tidak berhenti pada massa yang lebih besar.

"Bintang quasi" awal menjadi tidak stabil pada gangguan radial karena produksi pasangan elektron-positron dalam intinya, dan dapat langsung runtuh menjadi lubang hitam tanpa ledakan supernova, mencegah materi bintang tersebut meninggalkan lubang hitam.

Model lainnya lagi melibatkan sebuah gugus bintang yang padat mengalami keruntuhan inti sebagai kapasitas panas negatif sistem mendorong dispersi kecepatan dalam inti menjadi kecepatan relativistik.

Dan terakhir, lubang hitam purba dapat terbentuk langsung dari tekanan eksternal beberapa saat setelah Ledakan Besar (Big Bang). Pembentukan lubang hitam dari kematian bintang pertama dipelajari secara ekstensif dan didukung oleh observasi. Model pembentukan lubang hitam yang lain di atas adalah teoretis.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com

Posting Komentar

Kami sangat senang menerima komentar dari Anda. Sistem kami memoderasi komentar yang Anda kirim, jadi mungkin membutuhkan waktu beberapa saat untuk komentar Anda muncul di sini. Komentar dengan link/url akan otomatis dihapus untuk keamanan. Berkomentarlah dengan sopan dan santun.